JENDELAISLAM.ID – Ratusan penyiar agama Islam dari tujuh provinsi mengikuti giat “Pembinaan Kompetensi Penyiar Agama Islam (PKPAI)” di Jakarta, pada Selasa (15/04/2025). Acara ini bertujuan untuk mencetak penyiar sebagai ujung tombak dakwah digital sekaligus agen moderasi beragama.
Giat ini telah memasuki tahun kelima. Tahun ini, peserta mencapai 400 orang, terdiri dari 50 peserta luring dan 350 peserta daring. Mereka berasal dari Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Abu Rokhmad, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), menyebutkan bahwa transformasi ruang dakwah menuntut pendekatan baru sesuai dengan perkembangan teknologi dan budaya digital.
“Penyiar agama saat ini tidak lagi terbatas pada radio atau televisi. Selebgram, YouTuber, TikToker, hingga influencer kini menjadi penyampai pesan keislaman yang damai, inklusif, dan relevan,” ujar Abu.
Menurutnya, penyiar memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan keagamaan secara kontekstual dan mudah dipahami.
Sementara itu, Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam, menambahkan bahwa para peserta PKPAI juga akan diseleksi menjadi Moderat Milenial Agent (MMA), yang akan bertugas menyampaikan informasi keagamaan dan nilai kebangsaan di ruang digital.
“Sejak 2021, lebih dari 600 penyiar telah mendapat pendampingan dalam program ini, dengan dukungan dari Komisi Penyiaran Indonesia dan mitra strategis lainnya,” ujar Zayadi.***
Sumber: Kemenag