JENDELAISLAM.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengatakan bahwa masyarakat internasional saat ini sedang cacat secara kemanusiaan karena masalah Palestina tak kunjung usai.
“Palestina semacam etalase besar yang menjadi masalah kemanusiaan yang kita hadapi saat ini, menjadi semacam ikon dari cacat masyarakat internasional. Masyarakat internasional ini cacat secara kemanusiaan, buktinya ada masalah Palestina yang tidak terselesaikan sampai sekarang,” ujarnya kepada NU Online di Lantai 3 Gedung PBNU, Jakan Kramat Raya 164, pada Selasa (15/04/2025) malam.
Kecacatan kemanusiaan itu, menurut Gus Yahya, sebagai kegagalan dunia apabila gagal menemukan solusi yang manusiawi bagi masalah-masalah akibat peperangan di Palestina.
“Selama ini saya selalu mengartikulasikan melihat masalah Palestina ini sebagai masalah kemanusiaan bukan sekadar masalah politik, bukan sekadar masalah kepentingan-kepentingan ekonomi dan militer,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa ada peluang karena solidaritas untuk Palestina terus membesar dari waktu ke waktu.
Untuk itu, Gus Yahya menegaskan bahwa seluruh pihak internasional mesti memperjuangkan Palestina. Pasalnya, tidak satu pihak pun yang akan mencapai pemenuhan kepentingannya secara aman tanpa memperjuangkan kepentingan bersama.
“Kalau ada pihak, misalnya Amerika, mengejar kepentingannya sendiri, tapi kemudian melukai pihak lain, maka ujungnya akan kembali menjadi sebagai masalah-masalah yang belum tentu dia bisa survive dari masalah yang menjadi konsekuensinya,” ujarnmya.
Pelanggaran kemanusiaan di Palestina, imbuhnya, sudah benyak menyakiti hati manusia lainnya. Tempat yang hancur di Gaza, sudah tidak dapat menjadi tempat hidup manusia. Namun, bangsa Palestina harus tetap menduduki tanah air mereka demi menjaga martabat bangsanya.
“Bagaimana dunia ini bisa menjamin bahwa bangsa Palestina dipastikan tidak akan kehilangan tanah air mereka? Sebagaimana yang selama ini dalam 70 tahun proses sejarah mereka sedikit demi sedikit semakin kehilangan tanah, kedaulatan mereka atas tanah air mereka,” tegasnya.
Konflik Israel dan Palestina masih berlangsung. Berita terakhir, Hamas menolak tawaran gencatan senjata oleh Israel yang menuntut pelucutan senjata. Hal tersebut disampaikan Sami Abu Zuhri, Pejabat Senior Hamas, sebagaimana dilansir Al-Jazeera pada Selasa (15/04/2025).
Sementara itu, Israel membebaskan sembilan tawanan rakyat Palestina ke Gaza. Namun menurut koresponden Al-Jazeera di Deir el-Balah, ada tanda-tanda penyiksaan pada tawanan tersebut. Israel telah mengeluarkan proposal gencatan senjata kepada mediator Mesir dan Qatar, pada Senin (14/04/2025).
Dalam proposal tersebut, ditawarkan 45 hari gencatan senjata sementara ditukar dengan pembebasan 11 tawanan yang masih ditahan di Gaza.***
Sumber: NU Online