JENDELAISLAM.ID – Di era serba gemerlap ini, banyak orang mengidap obesitas (kegemukan). Obesitas adalah kondisi kronis yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan, dan mengganggu kesehatan.
Obesitas ini kerap terjadi karena pola makan yang tidak sehat, makan berlebihan, serta kurang aktivitas fisik. Faktanya, memang banyak orang tidak memedulikan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Namun, mereka lebih mementingkan pada enak dan nikmatnya makanan yang masuk ke dalam perut.
Dari tahun ke tahun, angka obesitas terus meningkat, termasuk di Indonesia. Padahal jelas obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti: jantung, diabetes, stroke, dan kanker. Selain itu, obesitas juga dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Hasil sensus sebuah perubahan asuransi di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa semakin panjang garis lingkar perut, maka semakin pendek garis umur. Laki-laki yang lingkar perutnya lebih besar dari pada lingkar dadanya, maka potensi kematian akan semakin besar.
Untuk menghindari obesitas, Islam mengajarkan untuk mengonsumi makanan seperlunya, jangan berlebihan, apalagi sampai memenuhi perut dengan makanan.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang anak Adam mengisi sebuah bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam untuk makan beberapa suap makanan sekadar untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak, maka sepertiganya untuk makanan sepertiganya untuk minuman dan sepertiga lagi untuk udara (bernapas)” (HR. Ahmad Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Nabi SAW mengajarkan kepada kita untuk menyeimbangkan pola makan dan minum, dan tidak berlebihan. Beliau melarang memenuhi lambung dengan makanan, karena dapat merusak tubuh, selain itu juga termasuk pemborosan.
Orang yang mengonsumsi makanan secara berlebihan dianggap sebagai orang-orang mubadzir yang dicap Allah sebagai saudara-saudarana syetan. Allah berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannnya”(QS. al-Isra’: 27).
Nabi bersabda,”Termasuk sikap berlebihan jika kau makan saat kau ingin makan”(HR. tirmidzi).”
Dalam suatu waktu, Luqman Hakim pernah menasehati anaknya, “Anakku, jika lambung penuh, maka pikiran akan tertidur, hikmah akan keluar, dan anggota tubuh akan lemas untuk beribadah.”
Jelas sudah, banyak makanan sangat tidak baik. Selain dilarang dalam agama, juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Pengobatan paling ideal bagi penderita obesitas dan pencegahannya adalah mengikuti perintah Allah. Tidak bersikap boros dan berlebihan dalam makan dan minum, serta mengikuti sunnah dan petunjuk Nabi SAW.
Dan hal yang perlu dilakukan, merubah pola makan dan gaya hidup yang buruk menjadi pola hidup yang lebih sehat, serta melakukan aktivitas fisik.***
Foto: Pexels/Igor Ovsyannykovo