JENDELAISLAM.ID – Tatkala waktu berbuka sudah tiba, orang yang berpuasa disunnahkan oleh Rasululllah SAW segera berbuka. Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud dari Shaleh dan Sahal bin Sa’d, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Manusia senantiasa dalam kebajikan selama mereka mempercepat berbuka.”
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Umar bahwa Rasulullah SAW, “Apabila telah muncul kegelapan malam dari arah sini (yakni timur) dan telah berlalu siang dari arah sini (yakni barat), serta telah terbenam matahari, maka berbukalah orang yang berpuasa.”
1. Menyegerakan Berbuka Puasa
Waktu buka puasa merupakan momen yang paling ditunggu umat Islam yang menunaikan ibadah puasa. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, orang yang berpuasa dianjurkan untuk segera membatalkan puasa saat waktu berbuka.
Rasulullah SAW juga selalu mendahulukan berbuka puasa sebelum mendirikan shalat Maghrib. Disebutkan Anas RA, “Nabi Muhammad tidak mendirikan shalat Maghrib sebelum beliau berbuka walau hanya dengan seteguk air” (HR. Tirmidzi).
2. Membaca Basmalah
Menyebut nama Allah SWT dengan basmalah sebelum makan adalah sunnah yang senantiasa Rasulullah SAW lakukan. Diriwayatkan Umar bin Abi Salamah, ia menuturkan, “Dahulu aku pernah berada di rumah Rasulullah SAW dan tanganku berkeliaran di atas nampan makanan, maka beliau berkata kepadaku, ‘Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu” (HR Bukhari & Muslim).
3. Berdoa sebelum Berbuka
Menjelang buka puasa, dianjurkan untuk berdoa. Sesungguhnya doa orang yang berpuasa termasuk dalam golongan yang akan dikabulkan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.”
Doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW saat berbuka adalah:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أمَنْتُ وَعَلَى رِزْقكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابتَلَّتِ العُرُوْقُ وَثبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله
“Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, berkat rezeki-Mu aku berbuka, haus (yang ada di tenggorokanku) kini telah hilang, urat-urat nadi telah basah kuyup dan pahala pun telah ditetapkan insya Allah.”
4. Berbuka sebelum Shalat Maghrib
Rasulullah SAW berbuka sebelum shalat Maghrib dengan sedikit makanan. Barulah setelah menjalankan shalat Maghrib, beliau menyempurnakan makannya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dari Anas bin Malik, ia berkata, “Tiada pernah sekali pun aku lihat Rasulullah SAW bershalat Maghrib lebih dahulu sebelum berbuka, walaupun berbukanya dengan seteguk air.”
5. Berbuka dengan Kurma
Makanan utama yang dianjurkan sebagai pembuka puasa adalah makanan yang mengandung zat yang manis, yang menyegarkan badan dan menambah kesehatan dan tidak dimasak dengan api, seperti: kurma, pisang, limau, dan sebagainya. Dalil yang mendasari adalah sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Ya’la dari Anas, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW suka berbuka puasa dengan tiga biji kurma atau sesuatu yang tidak dimasak dengan api.”
Di hadits lain, menyebut kurma dan air putih. Karena kurma dapat segera memberikan kekuatan badan ketika sehari penuh perut tidak kemasukan apa-apa, sedangkan air putih segera dapat menyegarkan badan.
Di dalam sebuah hadits menyatakan, “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa butir kurma basah sebelum melaksanakan shalat Maghrib, jika tidak mendapatkannya, beliau berbuka dengan kurma kering, jika tidak ada, beliau berbuka dengan seteguk air putih” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim).
Hadits yang diriwayatkan Salman bin Amr, ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabila kamu berpuasa, maka hendaklah berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkan kurma, maka sesungguhnya air putih itu suci bersih” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Selain itu, dianjurkan juga untuk berbuka dengan jumlah yang ganjil. Misalnya, tiga, lima, atau, tujuh butir kurma. Diriwayatkan Anas bin Malik, “Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma basah sebelum mendirikan shalat. Apabila tidak ada maka dengan kurma kering. Apabila tidak ada maka beliau meminum air” (HR Dawud).
6. Berbuka dengan Air
Seperti penjelasan sebelumnya, apabila tidak ada kurma, maka disunnahkan untuk berbuka dengan minum air. Diutamakan menggunakan air Zamzam, namun bila tidak ada, berbuka dengan air mineral.
7. Menunaikan Shalat Maghrib, lalu Menyantap Hidangan Berbuka
Setelah membatalkan puasa, Rasulullah SAW melanjutkan untuk menunaikan shalat Maghrib terlebih dahulu supaya tidak tertunda. Namun, apabila makanan utama telah tersedia sebelum shalat, melalui riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk makan lebih dulu.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila makan malam telah disiapkan, maka mendahulukan makan malam sebelum mengerjakan shalat Maghrib, dan janganlah kamu tergesa-gesa menyelesaikan makan malam itu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk puasa Ramadhan, kendati pun boleh makan di malam hari, namun tetap tidak boleh berlebih-lebihan. Sebab, bila banyak makan di waktu malam akan menyebabkan badan lemah sehingga berat untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah terutama shalat tarawih yang merupakan sunnah yang utama. Yang perlu diingat lagi bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak akan membawa kebaikan.
8. Makan dan Minum Secukupnya
Perlu diingat, esensi puasa adalah menahan diri, bukan hanya dari makanan dan minuman saja. Demikian juga saat waktu berbuka puasa tiba, hindari makan berlebihan. Sebab Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya termasuk berlebih-lebihan jika kamu memakan segala yang kamu inginkan” (HR. Ibnu Majah).
9. Membaca Doa Setelah Makan dan Minum
Setelah selesai makan dan minum, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلَا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا
“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan berkah, yang pujian itu tidak bisa mencukupi, tidak ditolak, pun tidak pula dicukupkan sepadan pada pemberian-Mu, duhai Tuhan kami.”***
Foto: Pexels/Doğu Tuncer