JENDELAISLAM.ID – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siroj, menyebut pesantren merupakan lembaga pendidikan yang kaya akan berbagai khazanah keilmuan.
Pesantren memiliki berbagai kekayaan mulai dari sosial, budaya, dan simbolik dalam masyarakat yang perlu dikelola dengan baik untuk kemajuan bangsa.
“Kita kaya dengan social capital, cultural capital, symbolic capital,” ujar Kyai Said saat mengisi tausiyah dalam peringatan Haul ke-13 KH. Masruri Abdul Mughni di Pondok Pesantren al-Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Ahad (07/07/2024).
Menurut pengasuh Pondok Pesantren al-Tsaqafah Jakarta ini, pesantren dan NU memiliki kekayaan sosial yang unik dan tidak dimiliki oleh kelompok lain.
Ketua Umum PBNU periode 2010-2021 ini menekankan bahwa NU harus selalu berbasis pesantren agar tetap relevan dan besar. Karena, tanpa pesantren, kebesaran NU tak mungkin terjadi.
Selain kekayaan sosial, pesantren juga memiliki kekayaan budaya dan intelektual, terutama kekayaan kitab kuning dan ilmu-ilmu keislaman. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang terus menghidupkan kitab kuning sebagai kajian utama para santrinya.
Bukan hanya itu saja, pesantren melestarikan simbol-simbol khas keislaman, seperti kopiah dan bedug sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan dan dipertahankan.***
Sumber Teks & Foto: NU Online
