JENDELAISLAM.ID – Kasus gangguan kesehatan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) 1445 H/2024 M relatif lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan hal ini saat meninjau posko kesehatan haji di jalur jamarat, Mina, Selasa (18/06/2024).
Dari hasil peninjauan, jamaah haji yang sakit tidak banyak di pos kesehatan haji. Ini terlihat dari 20 tempat tidur yang ada, terisi 15 orang yang menjalani perawatan. Jadi, menurut Liliek, ini indikator jamah haji lebih sehat dibandingkan tahun sebelumnya.
Liliek tidak merinci angka perbandingan antara tahun lalu dengan saat ini. Namun, ia mencontohkan kapasitas tempat tidur di pos kesehatan di Mina masih tersedia.
Selain, melihat kapasitas bed untuk perawatan jamaah haji, Lilik juga memastikan ketersediaan obat di tiap-tiap pos kesehatan di jalur Jamarat serta di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Dari kapasitas obat yang dibawa, kurang dari 50 persen yang sudah terpakai.
Hanya catatannya adalah ketersediaan obat di maktab-maktab. Apabila obat di maktab habis, perlu waktu untuk menambah stok, karena terbatasnya akses transportasi.***
Sumber Teks: Antara & Foto: Bu Muz
