JENDELAISLAM.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) dan Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama untuk mempercepat sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di 3.000 Desa Wisata. Upaya ini merupakan bagian dari program Wajib Halal Oktober 2024 (WHO-2024).
“Hari ini, kami melaksanakan akselerasi sertifikasi halal bagi produk makanan-minuman di 3.000 Desa Wisata melalui kolaborasi antara BPJPH Kemenag dan Kemenparekraf,” kata Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham dalam sambutannya di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pelaku usaha tentang kewajiban sertifikasi halal. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
– Kampanye Wajib Halal Oktober 2024
– Sosialisasi dan Edukasi Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha
– Layanan Pendaftaran Sertifikasi Halal on the spot
– Layanan Konsultasi Jaminan Produk Halal
– Coaching Clinic
“Ini adalah upaya jemput bola untuk memudahkan para pelaku usaha, khususnya UMK di destinasi wisata, untuk mendapatkan layanan informasi dan pendampingan sertifikasi halal di lokasi,” jelas Aqil.
Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan pihak pusat, tetapi juga ekosistem penyelenggara Jaminan Produk Halal di tingkat daerah, seperti:
– Satgas Layanan JPH di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
– Dinas Pariwisata provinsi dan Kabupaten/Kota
– Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H)
– Lembaga Pemeriksa Halal (LPH)
– Pengelola Desa Wisata/Kepala Desa
– Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
– Pendamping Proses Produk Halal (P3H)
– Auditor Halal
– Penyuluh Agama Islam
“Kami berharap, WHO-2024 di 3.000 Desa Wisata ini menjadi upaya nyata dalam membangun ekosistem percepatan sertifikasi halal nasional yang berkelanjutan,” kata Aqil.
BPJPH terus menggencarkan sosialisasi kewajiban sertifikasi halal. Pada tahun 2023, BPJPH menggelar Kampanye Wajib Sertifikasi Halal di 1.012 titik lokasi di seluruh Indonesia dan mendapatkan Rekor MURI.
Tahun ini, BPJPH melanjutkan sosialisasi WHO 2024 melalui berbagai kegiatan, seperti:
– Sosialisasi WHO 2024 serentak di 5.040 titik lokasi se-Indonesia (5 Maret)
– Layanan pendaftaran sertifikasi halal on the spot serentak di 405 titik lokasi di 27 provinsi (15 Maret)
– Sosialisasi Wajib Halal melalui Pengawasan Terpadu Sektor Hulu di Rumah Potong Hewan/Rumah
– Potong Unggas dan Produk Makanan dan Minuman serentak di 1.068 titik lokasi di 34 provinsi (4 April)
Upaya ini diharapkan dapat memastikan produk-produk di sekitar destinasi wisata di seluruh Indonesia bersertifikat halal dan meningkatkan kepercayaan wisatawan, terutama wisatawan Muslim.***
Sumber Teks & Foto: Kemenag
