JENDELAISLAM.ID – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Anwar Abbas, mengkritik para pihak yang mengkritisi masalah kepadatan tenda jamaah di Mina, tetapi tidak menggunakan analisa perhitungan matematika. Menurutnya, kritik tersebut semestinya dilakukan dengan memperhitungkan jumlah jamaah dengan luas lokasi yang tersedia di Mina.
Buya Anwar, panggilan akrab KH. Anwar Abbas, menyampaikan hal ini saat menghadiri pertemuan delegasi Amirul Haj 1445 H/2024 M di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, selaku Amirul Haj, Habib Sayyid Muhammad Hilal al-Aidid selaku Naib Amirul Haj bersama Buya Anwar, serta para anggota Amirul Haj: Habib Ali Hasan Bahar, Setiaji, Andie Megantara, Muhammad Aqil Irham, Reza Ahmad Zahid, Budi K. Kresna, Ahmad Fahrurrozi, Alissa Wahid, Ariati Dina Puspita, serta tim sekretariat Amirul Haj Mariana Hasbie dan M. Aziz Hakim.
Selain itu, turut hadir Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, para Staf Khusus, Staf Ahli, Tenaga Ahli Menteri Agama, Pejabat Eselon II dan III Kementerian Agama RI.
Tahun ini, kuota haji Indonesia adalah 221.000 jamaah. Selain itu, ada tambahan kuota sebanyak 20.000 jamaah. Sehingga, total kuota 241.000 jamaah, terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus. Untuk jamaah haji reguler, lokasi Mina yang tersedia hanya sekitar 172.000 M2 sehingga setiap jamaah hanya mendapat lokasi seluar 80 cm2.
Buya Anwar mengungkapkan bahwa tidak ada kritik substansial.
“Kritik-kritik tersebut seharusnya juga menggunakan matematika sebagai alat analisis. Ruang yang ada terbatas, sementara jumlah jamaah ditambah. Tentu porsi bagi masing-masing jamaah mengecil,” katanya, Senin (22/07/2024).
Buya Anwar menyarankan agar Menag mengusulkan kepada pihak Arab Saudi untuk menambah ruang vertikal di Mina untuk mengurangi kepadatan. Sebab, menambah ruang horizontal sudah sulit dilakukan.
Dalam kesempatan ini, Menag menyampaikan terima kasih kepada para Naib dan anggota Amirul Haj. “Terima kasih atas kerja kerasnya membantu kita semua memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia dan memastikan bahwa layanan yang diterima oleh para jamaah haji Indonesia itu sesuai dengan apa yang direncanakan,” ujarnya.***
Sumber Teks & Foto: Kemenag
