JENDELAISLAM.ID – Menjelang kedatangan jamaah haji di Kota Makkah, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau kesiapan berbagai fasilitas yang telah disiapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
“Saya meninjau fasilitas kesehatan di Makkah, baik di rumah sakit maupun di hotel. Secara umum, fasilitas dan tata cara pelayanannya sudah sangat siap,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy di Makkah, Sabtu (18/5/2024).
Fasilitas kesehatan menjadi perhatian utama pemerintah karena ini adalah faktor penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota 241.000, terdiri dari 213.320 jamaah reguler dan 27.680 jemaah khusus. Sekitar 45.000 di antaranya adalah jamaah lanjut usia.
Sektor kesehatan mendapat perhatian khusus, lanjut Muhadjir, karena berdasarkan evaluasi dalam rapat kabinet, Presiden memberikan catatan khusus mengenai layanan kesehatan.
“Presiden menyoroti layanan kesehatan mengingat angka kematian jamaah haji tahun lalu mengalami peningkatan yang signifikan,” ujar Muhadjir.
Muhadjir juga menyampaikan bahwa Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri telah menjelaskan bahwa rekam medis jamaah akan terkoneksi dalam aplikasi dan bisa dipantau.
Kondisi kesehatan jamaah ini akan terkoneksi antara aplikasi Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, sehingga informasi mengenai riwayat hidup dan kondisi penyakit dapat diketahui oleh petugas.
“Ini memastikan bahwa jamaah yang masuk ke hotel akan terus terpantau kesehatannya,” tambahnya.
Di Makkah, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 170 hotel untuk pemondokan jamaah haji. Setiap pemondokan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas ramah lansia, bimbingan ibadah, dan petugas kesehatan khusus.
Selama kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Menko PMK juga meninjau berbagai fasilitas perhajian di Kota Madinah. Kedatangan jamaah di Kota Makkah akan dimulai pada 20 Mei 2024, yang akan ditandai dengan masuknya sekitar tiga ribu jamaah haji Indonesia.***
Sumber Teks & Foto: Kemenag
