Raksasa Makanan Cepat Saji KFC Menutup Lebih dari 100 Gerai di Malaysia Akibat Boikot Berkepanjangan

JENDELAISLAM.ID  Restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS), KFC, telah menutup lebih dari 100 gerai di Malaysia akibat tekanan dan boikot buntut serangan Israel ke Palestina.

Seruan boikot menyusul dukungan AS kepada Zionis Israel, yang telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu, memaksa perusahaan AS untuk mengurangi operasional di Malaysia, terutama di negara bagaian Kelantan.  

“QSR Brands, yang memiliki dan mengoperasikan waralaba makanan cepat saji KFC di Malaysia, menutup 108 gerai di seluruh negeri,” lapor harian The Straits Times pada hari Senin (29/04), mengutip surat kabar lokal berbahasa Mandarin.

Jumlah pelanggan yang mengunjungi restoran-restoran bermerek KFC menurun drastis dalam beberapa minggu terakhir, sehingga memaksa jaringan restoran AS tersebut untuk menutup operasinya di negara tersebut.

“KFC tidak termasuk dalam daftar perusahaan yang menjadi target BDS. Namun banyak orang Malaysia yang menganggap setiap operator makanan cepat saji Amerika terkait dengan Israel, termasuk KFC,” ujar Profesor Mohd Nazari Ismail, Ketua kelompok pro-Palestina Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Malaysia, kepada surat kabar yang berbasis di Singapura tersebut.

BDS adalah gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi global yang menentang pendudukan ilegal atas tanah Palestina oleh Israel tanpa kekerasan.

Laporan tersebut mengklaim bahwa KFC melihat boikot terhadap bisnisnya “sebagai desakan untuk menghentikan” beberapa operasinya “yang telah membebani neraca keuangannya”.

Seperti diketahui, Israel menggempur Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

Hingga kini lebih dari 34.400 warga Palestina tewas. Sebagian besar daerah kantong berpenduduk 2,3 juta jiwa itu menjadi reruntuhan, membuat sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan terancam kelaparan.

Sumber Teks: Hidayatullah & Foto: Pixabay/506967