10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan

JENDELAISLAM.ID -Sunnah-sunnah terkait ibadah puasa sangatlah banyak. Semua bernilai pahala, apalagi Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan.

Apa saja yang sangat dianjurkan/disunnahkan untuk dilakukan sehubungan dengan puasa? Berikut poin-poinnya:

1. Makan Sahur

Seseorang yang hendak melaksanakan puasa, sangat dianjurkan untuk makan sahur lebih dulu. Sebab dengan bersahur, kekuatan fisik orang yang berpuasa akan lebih terbantu selama menjalankan puasa.

Maksud bersahur adalah memakan sesuatu pada waktu malam sebelum Shubuh tiba, yakni setelah tengah malam sampai terbit fajar.  Ini sesuai sabda Nabi SAW, “Bersahurlah kamu, karena dalam sahur mengandung berkah” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

2. Mengakhirkan Sahur

Termasuk sunnah lagi adalah mengakhirkan sahur hingga mendekati waktu Shubuh. Ini dimaksudkan agar membantu menguatkan badan dalam melaksanakan puasa di siang hari. Nabi SAW bersabda, “Ada tiga hal termasuk akhlak para rasul: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di waktu shalat” (HR. Thabrani).

Dalam hadits lain, Nabi SAW bersabda, “Ummatku senantiasa mendapat kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur” (HR. Ahmad).

3.  Menyegerakan Berbuka (Ifthar)

Orang yang berpuasa disunnahkan oleh Rasululllah SAW segera berbuka tatkala waktu berbuka sudah tiba.  Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud dari Shaleh dan Sahal bin Sa’d, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Manusia senantiasa dalam kebajikan selama mereka mempercepat berbuka.”

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Umar bahwa Rasulullah SAW, “Apabila telah muncul kegelapan malam dari arah sini (yakni timur) dan telah berlalu siang dari arah sini (yakni barat), serta telah terbenam matahari, maka berbukalah orang yang berpuasa.”

4.  Berbuka sebelum Shalat  

Rasulullah SAW berbuka sebelum shalat Maghrib dengan sedikit makanan. Barulah setelah menjalankan shalat Maghrib, beliau menyempurnakan makannya.

Diriwayatkan  oleh Ibnu Abdil Barr dari Anas bin Malik, ia berkata, “Tiada pernah sekali pun aku lihat Rasulullah SAW bershalat Maghrib lebih dahulu sebelum berbuka, walaupun berbukanya dengan seteguk air.”

Adapun makanan utama sebagai pembuka puasa adalah makanan yang mengandung zat yang manis, yang menyegarkan badan dan menambah kesehatan dan tidak dimasak dengan api, seperti: kurma, pisang, limau, dan sebagainya. Dalil yang mendasari adalah hadits yang diriwayatkan Abu Ya’la dari Anas, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW suka berbuka puasa dengan tiga biji kurma atau sesuatu yang tidak dimasak dengan api.”

5. Berdoa saat Berbuka  

Saat berbuka puasa, sangat disunnahkan untuk membaca doa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أمَنْتُ وَعَلَى رِزْقكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابتَلَّتِ العُرُوْقُ وَثبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله

“Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, berkat rezeki-Mu aku berbuka, haus (yang ada di tenggorokanku) kini telah hilang, urat-urat nadi telah basah kuyup dan pahala pun telah ditetapkan insya Allah.”

6. Mandi dari Janabat, Haidz, dan Nifas sebelum Waktu Shubuh Tiba

Seperti diriwayatkan Aisyah RA, “Adalah Nabi SAW pagi-pagi dalam keadaan junub sehabis berhubungan suami isteri, bukan sehabis mimpi basah, kemudian beliau mandi dan puasa” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Menahan Lidah dan Anggota Badan dari Pembicaraan dan Perbuatan yang bisa Menimbulkan Dosa

Puasa memang tidak semata-mata meninggalkan makan, minum dan hubungan suami isteri, akan tetapi makna puasa lebih dari itu. Orang  yang puasa juga harus menjaga lidah dan anggota badan lainnya dari perkataan dan perbuatan yang rentan menimbulkan dosa.

Di bulan Ramadhan, kaum Muslim dilatih untuk menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa agar puasanya tidak percuma tetapi punya makna yang ujungnya menghasilkan predikat takwa sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Nabi SAW bersabda, “Puasa itu bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum, tapi puasa itu menahan diri dari perkataan yang tiada berguna dan perbuatan yang jelek, jika kamu dicaci maki atau dinakali seseorang, maka katakanlah bahwa saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa” (HR. Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban dan al-Hakim).

8. Bersiwak (Sikat Gigi)

Meskipun dalam kondisi berpuasa, orang tetap boleh siwakan (sikat gigi), baik di pagi hari, siang maupun sore hari. Imam Tirmidzi mengatakan Imam Syafi’i membolehkan orang yang sedang berpuasa bersikat gigi, baik di pagi hari maupun sore hari.

Rasulullah pun biasa bersikat gigi tatkala beliau sedang berpuasa, seperti dituturkan Amr bin Rabi’ah, “Ia melihat Rasulullah SAW bersiwak saat beliau sedang puasa” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).

9. Memberi Makanan Berbuka pada Orang-orang yang Berpuasa

Memberi makan pada orang yang yang berpuasa adalah sikap terpuji dan sangat  dianjurkan. Meskipun yang diberikan itu hanya sebiji kurma, seteguk air, atau semacamnya sesuai dengan kemampuan. Tetapi akan lebih baik lagi, memberi makanan yang mengenyangkan.

Sebab ada hadits yang menerangkan, “Barang siapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.”

10. Memperbanyak Amal Kebaikan

Amalan-amalan kebaikan di bulan suci Ramadhan banyak sekali, misalnya:  melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah, mengeluarkan sebagian harta benda kepada orang-orang yang berhak menerimanya, memperbanyak shalat sunnah, membaca al-Qur’an dan masih banyak yang lainnya.

Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan (dengan kebaikan), dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Dan ia (Jibril) menemui Nabi SAW pada setiap malam di bulan Ramadhan, lalu ia mentadaruskan al-Qur’an kepada Nabi saw. Sungguh, Rasulullah saw. lebih dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang bertiup”  (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan yang lainnya).***   

Foto: Pexels/Anna Tarazevich