JENDELAISLAM.ID – Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), KH. Hodri Ariev, menekankan perlunya tempat pengaduan bagi para santri yang mengalami kekerasan untuk memberikan perlindungan santri.
“Pengasuh dalam hal ini para pengurus pesantren perlu membuka pengaduan bagi para santri yang mengalami kekerasan, baik verbal maupun fisik, pengaduan untuk memberikan pencegahan dan perlindungan bagi mereka,” kata Kyai Hodri , Selasa (05/11/2024).
Kyai Hodri juga memandang pentingnya keterlibatan semua pihak sebagai ekosistem pendidikan pesantren dalam mewujudkan pesantren yang ramah santri. Sebab, pesantren merupakan lembaga pendidikan moral dan sosial.
“Keterlibatan semua pihak sangat penting karena perkembangan interaksi dan dinamika sosial saat ini sangat luar biasa, sehingga dibutuhkan pihak-pihak untuk membantu pengasuh/pengurus pesantren dalam mencegah terjadinya kekerasan, sekaligus mewujudkan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk pembinaan para santri,” terangnya.
Selain itu, Kyai Hodri juga menilai pentingnya pertemuan berkala dengan para wali santri, dengan para alumni, dan dengan para tetangga pesantren. Langkah tersebut dapat membantu pesantren dalam mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan damai.
“Terwujudnya pesantren yang kondusif, damai, dan nyaman bagi para santri tentu akan memberi kontribusi pada terwujudnya lingkungan belajar yang sangat baik,” tegasnya.
Kenapa demikian? Karena menurutnya, hakikat pendidikan pesantren adalah pendidikan yang ramah kepada siapa pun. Dan keramahan merupakan bagian penting dalam pendidikan akhlak.
“Salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan mengembalikan pola pengasuhan seperti pada pesantren-pesantren di masa lalu, seperti para kyai yang memperhatikan para santri dengan pandangan kasih sayang,” paparnya.
Kyai Hodri juga menandaskan, perlu adanya langkah-langkah konkrit bersama di kalangan para pengasuh pesantren untuk saling menguatkan nilai-nilai mendasar pengasuhan dengan kasih sayang.***
Sumber: NU Online
