Kemenag Jakarta Selatan dan Densus 88 Gelar Silaturahmi dengan Ta’mir Masjid dan Mushalla untuk Perkuat Islam Wasathiyah

Silaturahim Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan dan Densus 88 Silaturahim Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan dan Densus 88

JENDELAISLAM.ID – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jakarta Selatan bekerja sama dengan Densus 88 menggelar acara silaturahmi bersama para Ta’mir Masjid dan Mushalla guna memperkuat nilai-nilai Islam Wasathiyah. Acara ini berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Jakarta.

Kepala Kankemenag Jakarta Selatan, M. Yunus Hasyim, menegaskan pentingnya acara ini sebagai upaya strategis dalam mencegah tindak intoleransi, radikalisasi, ekstremisme, dan terorisme.

“Kemenag Jakarta Selatan adalah satu-satunya Kemenag di tingkat kota dan kabupaten di Indonesia yang menjalin kerja sama erat dengan Densus 88 dalam upaya pencegahan tindak intoleransi dan terorisme,” ujarnya.

Kasubdit Kontra Narasi Densus 88, AKBP Moh. Dofir, juga menyoroti peran penting para Ta’mir Masjid, Mushalla, Da’i, Khatib, dan Penyuluh dalam menyuarakan pesan anti kekerasan dan intoleransi.

“Penyuluh, da’i, dan khatib merupakan basis terdepan dalam pencegahan tindak intoleransi dan terorisme. Radikalisme bisa muncul di semua agama, dan terorisme tidak merujuk pada satu agama tertentu,” tegasnya.

Peneliti dari MUI Pusat, Rida Hesti Ratnasari, menekankan pentingnya deteksi dini terhadap paham-paham radikal.

“Jika paham radikal tidak terdeteksi baik oleh pemerintah maupun lingkungan, hal ini bisa berkembang dan mengancam lingkungan serta keutuhan NKRI,” jelas Rida. Ia juga mengajak para penyuluh dan da’i untuk aktif dalam mencegah penyebaran paham radikal sejak dini.

Sekjen Forum Silaturrahmi Ta’mir Masjid dan Mushalla, Anas Kurdi, yang mewakili para Ta’mir, menambahkan pentingnya menghargai perbedaan, termasuk dalam praktik ibadah.

“Kita harus menghargai perbedaan tersebut selama masih dalam koridor Islam. Penghargaan terhadap perbedaan ini adalah bagian penting dalam menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam masyarakat,” ujarnya.

Acara yang bertema “Penguatan Islam Wasathiyah untuk Mewujudkan Indonesia yang Damai” ini diakhiri dengan doa bersama untuk menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis.***

Sumber Teks & Foto: Kemenag