JENDELAISLAM.ID – Puasa Arafah dan wukuf Arafah pada dasarnya bertujuan menyadarkan manusia agar tetap berpusat pada nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah, menyampaikan hal itu pada Sabtu (15/06/2024). Buya Amirsyah menerangkan bahwa nilai-nilai kesetaraan dan persamaan itu tercermin dalam hidup saling menghargai dan menghormati. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk membangun kesadaran secara teologis dan antroposentris.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah, mengatakan bahwa dengan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, dapat mencegah menghentikan bencana kemanusiaan, seperti genosida yang terjadi di Gaza Palestina.
Momentum wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sangat tinggi nilainya. Menurutnya, salah satu hikmahnya adalah agar umat Islam kembali mengenal dirinya, sadar akan dirinya bahwa manusia pasti kembali kepada asalnya. Karena itu jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah mestinya mampu memberikan makna secara kontekstual kepada nilai-nilai kemanusiaan di mana manusia berada.
Sekjen MUI menyampaikan, hal itu bertujuan untuk meningkatkan nilai kemanusiaan berdasarkan keimanan dan kecintaan kepada Allah dan Sunnah Rasul bagi umatnya di seluruh dunia.***
Sumber Teks & Foto: MUI
