PKP3JH Daker Madinah Siapkan Mitigasi Krisis untuk Jamaah Haji di Makkah

Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, dr. Leksmana Arry Chandra Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, dr. Leksmana Arry Chandra

JENDELAISLAM.ID – Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) di Daerah Kerja (Daker) Madinah terus menyempurnakan layanan mitigasi menjelang operasional haji di Makkah. Para petugas akan ditempatkan di berbagai titik di Masjidil Haram untuk memberikan pertolongan segera kepada jamaah.

“Kami akan berada di pos-pos yang tersebar di sekitar Masjidil Haram. Jika terjadi insiden, kami akan segera merespons dan menolong para jamaah,” ujar Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, dr. Leksmana Arry Chandra, di Kantor Daker Madinah, Senin (27/5/2024).

Dr. Leksmana menjelaskan bahwa risiko penanganan krisis di Makkah jauh lebih besar dibandingkan di Madinah.

“Risiko di Makkah memang lebih tinggi daripada di Madinah. Di Madinah, mitigasi kami fokuskan setelah salat dan saat antri masuk Raudhah,” jelas dr. Leksmana.

Di Makkah, lanjutnya, aktivitas ibadah di Masjidil Haram berlangsung terus-menerus.

“Kegiatan seperti tawaf dan sai tidak pernah berhenti, sehingga risikonya bisa terjadi 24 jam,” tambahnya, yang sebelumnya tergabung dalam tim Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas pada operasional haji tahun lalu.

Untuk mengantisipasi risiko, dr. Leksmana mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah preventif, termasuk memberikan imbauan agar jamaah selalu berhati-hati.

“Selain medikasi, saat jamaah datang untuk melaksanakan umrah wajib atau memasuki masjid, tim PKP3JH juga memberikan edukasi agar selalu berhati-hati dan tidak terpisah dari rombongan,” katanya.

Dr. Leksmana menambahkan bahwa pihaknya juga telah mengirim satu personel medis untuk menangani krisis di Sektor Khusus Bir Ali.

“Meskipun PKP3JH tidak terlibat dalam pendorongan dari hotel ke Bir Ali, kami mengirim satu personel ke sana untuk mitigasi dan antisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Sejak dimulainya pendorongan jamaah haji gelombang pertama dari Madinah ke Makkah pada 20 Mei, tren penanganan krisis di Sektor Khusus Bir Ali tidak begitu signifikan.

“Hanya ada beberapa kecelakaan kecil yang langsung ditangani oleh dokter di sana. Tidak ada kejadian yang mengancam jiwa di Bir Ali hingga saat ini,” tutup dr. Leksmana.***

Sumber Teks & Foto: Kemenag