MUI bersama KBRI Komitmen Kembangkan Dakwah yang Mendamaikan dan Berkontribusi pada Peradaban Dunia

JENDELAISLAM.ID – Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Dr. Muhammad Najib, dengan senang hati menerima delegasi Muhibah MUI Go International yang didampingi oleh beberapa pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Madrid, Spanyol (1/5/2024).

Menurut Muhammad Najib, moderasi beragama di Indonesia bisa menjadi penting untuk menyebarluaskan Islam yang mendamaikan dan berkontribusi pada pengembangan peradaban.

Untuk itu, MUI harus mengedepankan wajah dakwah, dan bukan wajah politik. Karena menurut Najib, wajah politik cenderung bersifat jangka pendek, subyektif, pragmatis, dan tidak memikirkan masa depan. Sifat politik dalam agama, bagi Najib, cenderung memecah belah dan sulit untuk didamaikan.

Dalam dialog antara delegasi MUI dan KBRI, Najib juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan dibandingkan negara-negara Muslim lainnya.

Hubungan antara agama dan negara dan hubungan yang saling melengkapi antara agama dan budaya yang beragam adalah beberapa contoh keunggulan praktik keagamaan di Indonesia .

Demikian pula, jaminan terhadap umat beragama di Indonesia, ungkapnya,  merupakan keunggulan lain yang dapat diekspos kepada dunia. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi untuk menyatukan dunia Islam. Bahkan Indonesia dapat menjadi kiblat dalam implementasi nilai-nilai Islam.

Misalnya, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal bagi dunia Islam dan pusat percontohan bagi dunia Islam, MUI perlu mempromosikan Islam Indonesia, MUI perlu tampil untuk menawarkan berbagai keunggulan Indonesia kepada dunia.

Pengiriman para ulama Indonesia untuk menginformasikan dunia tentang Islam di Indonesia harus menjadi proses yang berkelanjutan yang melibatkan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, website MUI juga harus terus diperbaharui untuk mempromosikan Indonesia sebagai kiblat peradaban Islam kepada dunia.

Dan tak kalah pentingnya, kata Najib, penggunaan bahasa asing, terutama Inggris dan Arab, dalam mempromosikan kiprah MUI perlu dilakukan secara massif, baik melalui website MUI, penerbitan buku-buku, dan pengiriman delegasi ulama.

Dubes Najib berjanji akan membantu MUI dengan mengomunikasikan program MUI go International kepada pemerintah dan BUMN agar dapat berjalan dengan baik, khususnya dalam hal pendanaan dan fasilitasi.

Pimpinan MUI yang terdiri dari Sekjen (Buya DR. Amirsyah Tambunan), Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri (Prof. Sudarnoto Abdul Hakim), dan Ketua Bidang Seni-Budaya dan Peradaban Islam (KH. Dr. Jeje Zainuddin), serta Ketua Komisi dakwah (Dr. Ahmad Zubaidi), juga menyampaikan pandangan mereka terkait dengan apa yang disampaikan oleh Duta Besar RI.

Buya Amirsyah menambahkan bahwa selama masa kepengurusannya, MUI telah mulai menjalin komunikasi yang serius dengan berbagai lembaga keulamaan di dunia dengan tujuan untuk meningkatkan reputasi MUI di kancah internasional.

Sementara itu, Prof. Sudarnoto, mengatakan bahwa MUI Go International di antaranya bertujuan untuk melayani diaspora Indonesia di luar negeri.

Sementara itu, Kyai Jeje Zainuddin, menegaskan bahwa MUI berkomitmen untuk mengembangkan dakwah melalui budaya dan seni agar nilai-nilai Islam dapat menjadi penggerak perdamaian dan peradaban.

Kunjungan delegasi MUI ke KBRI Madrid merupakan akhir dari rangkaian kunjungan muhibah MUI ke Maroko dan Spanyol yang telah berlangsung sejak 25 April 2024.

Program Muhibah ini diinisiasi oleh Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional dan Komisi Dakwah untuk memperkenalkan MUI kepada dunia internasional, membangun sinergi dengan lembaga-lembaga keulamaan dunia dalam mengarusutamakan Islam sebagai agama yang moderat dan berkeadaban, serta menjajaki berbagai kemungkinan kerja sama dalam pengelolaan sistem halal dan penguatan kapasitas dai.***  

Sumber Teks & Foto: MUI