JENDELAISLAM.ID -Dalam rangka menyambut perayaan Idul Fitri 2024, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Anwar Iskandar, menyampaikan bahwa persaudaraan umat manusia di dunia membutuhkan kebersamaan, taawun di antara sesama.
Dan kebersamaan itu, kata Kyai Anwar, hanya mungkin dicapai dengan adanya sikap saling memaafkan (taafuf) antara satu sama lain.
Kyai Anwar menyampaikan refleksi kemanusiaan ini pada momentum Idul Fitri tahun 2024 dalam Rapat Pimpinan MUI Pusat, Selasa (16/4/2024) di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Pusat.
“Ada sebuah adat, ada sebuah tradisi yang bagus setelah Idul Fitri kemudian kita saling silaturahmi kemudian kita saling memaafkan,” katanya.
Kondisi perjuangan agama dan kemanusiaan saat ini, lanjut Kyai Anwar, harus diarahkan pada kebersamaan dalam hubungan persaudaraan seagama, sebangsa, hingga sesama manusia.
Menurut Kyai Anwar, sikap untuk saling memaafkan di antara sesama tidak hanya memberikan ruang untuk memaafkan, melainkan juga ada nilai penting tentang perjuangan bangsa dan kemanusiaan.
“Kondisi perjuangan umat Islam di Indonesia khususnya, kondisi perjuangan bangsa, dan bahkan kondisi hubungan kemanusiaan di dunia ini amat membutuhkan ta’awun, kebersamaan, amat sangat membutuhkan integritas,” ucapnya.
Dengan demikian, untuk membangun kebersamaan di dalamnya harus diperjuangkan dan ditingkatkan melalui konsep ta’afuf atau saling memaafkan.
Tidak hanya sekedar wacana semata, imbuhnya, melainkan perlu diaktualisasikan dalam aktivitas keseharian.
“Bukan hanya sekadar pemahaman yang hanya menjadi wacana atau fikrah sebagai seorang Muslim, tapi perlu kita aktualisasikan,” pesan Kyai Anwar.***
Sumber Teks: MUI & Foto: NU Online
