Perjuangan dan Ketabahan Ahmad Saifudin Rois: Pedagang Slondok yang Menjadi Jamaah Haji

Perjuangan dan Ketabahan Ahmad Saifudin Rois: Pedagang Slondok yang Menjadi Jamaah Haji Perjuangan dan Ketabahan Ahmad Saifudin Rois: Pedagang Slondok yang Menjadi Jamaah Haji

JENDELAISLAM.ID – Ahmad Saifudin Rois (72), seorang pedagang slondok dari Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, memiliki kisah hidup yang menginspirasi terkait perjalanannya menjadi jamaah haji tahun ini.

Bergabung dalam Kloter 46 Embarkasi Solo (SOC 46), kisah Ahmad menggambarkan perjuangan, ketabahan, dan berkah yang diterimanya.

Slondok adalah camilan atau keripik gurih yang terbuat dari singkong. Ahmad telah menekuni profesi sebagai pembuat slondok sejak tahun 90-an. Pada tahun 2011, ia mendaftar haji berkat dorongan dari pelanggannya.

Saat ditemui di Embarkasi Donohudan pada Jumat (24/5/2024), Ahmad bercerita bahwa awalnya ia hanya memiliki uang Rp10 juta. Melihat kesungguhannya, salah satu pelanggan meminjamkan Rp15 juta untuk melengkapi biaya pendaftaran haji. Ahmad melunasi pinjaman tersebut dalam beberapa bulan dari hasil penjualan slondok.

Perjalanan hidup Ahmad tidak selalu mulus. Pada tahun 2012, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang parah, di mana mobil menabraknya dari belakang, menyebabkan tangannya patah dan wajahnya cacat. Ia harus menjalani operasi untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Meski demikian, semangatnya tidak surut. Ia terus berjualan slondok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara sisanya ia tabung untuk biaya haji.

Dengan tangan yang pernah patah dan wajah yang telah dioperasi, Ahmad Rois tetap memproduksi slondok sebanyak 1 kwintal per hari. Slondok tersebut ia jual dengan harga Rp24.000 per kilogram dan dipasarkan ke warung-warung dan pasar.

Sebagai modin di desanya, Ahmad mendapat dukungan penuh dari tetangga dan kerabatnya. Menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, mereka mengadakan silaturahmi untuk memberikan dukungan. Dari pertemuan tersebut, terkumpul uang sebesar Rp6 juta sebagai bekal Ahmad selama menjalankan ibadah haji.

Ahmad Rois mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantunya.

“Ini adalah anugerah dan berkah dari Allah SWT. Saya sangat berterima kasih kepada pelanggan yang telah membantu saya mendaftar haji dan kepada tetangga yang memberikan dukungan moral dan finansial,” ujarnya.

Tekadnya untuk terus bekerja keras demi mencapai cita-citanya menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Kisah Ahmad Rois adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat dan doa, semua rintangan bisa diatasi.

Semoga perjalanannya menunaikan ibadah haji berjalan lancar dan ia kembali ke tanah air dengan membawa haji yang mabrur.***

Sumber Teks & Foto: Kemenag