Kisah Nabi Saleh AS dan Kaum Tsamud: Keteguhan Iman di Tengah Kemewahan dan Kejahatan

Ilustrasi unta Kaum Tsamud

JENDELAISLAM.ID – Kisah Nabi Saleh AS dan Kaum Tsamud merupakan salah satu kisah inspiratif dalam Al-Qur’an yang sarat makna dan pelajaran berharga.

Kaum Tsamud, yang hidup di dataran Al-Hijr, dianugerahi kekayaan alam melimpah dan keahlian luar biasa dalam memahat batu. Namun, kemakmuran tersebut tidak membuat mereka bersyukur kepada Allah SWT.

Nabi Saleh AS diutus Allah SWT untuk mengajak Kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar. Beliau menyerukan agar mereka meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang patut disembah.

Allah SWT berfirman, “Kepada (kaum) Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya). Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya),” (QSHud: 61).

Namun, ajakan Nabi Saleh AS tidak diindahkan oleh sebagian besar Kaum Tsamud. Mereka terlena dengan kesombongan dan kemewahan, serta enggan meninggalkan kebiasaan buruk mereka seperti berzina, mabuk-mabukan, dan merampok.

Allah SWT berfirman, “Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Sesungguhnya, kami ragu dan khawatir terhadap agama yang kamu serukan kepada kami,” (QS Hud: 62).

Sebagai bukti kenabiannya, Nabi Saleh AS atas izin Allah SWT menunjukkan mukjizat, yaitu mengeluarkan seekor unta betina raksasa dari batu. Unta tersebut menjadi sumber air dan susu bagi Kaum Tsamud.

Namun, keteguhan iman Nabi Saleh AS diuji ketika beberapa orang dari Kaum Tsamud membunuh unta betina tersebut karena khawatir akan berkurangnya air di sumur mereka.

Nabi Saleh AS memperingatkan Kaum Tsamud atas perbuatan mereka dan mengancam akan datangnya azab Allah SWT. Tanda-tanda azab tersebut pun mulai terlihat, yaitu perubahan warna wajah mereka menjadi kuning, merah, dan hitam.

Nabi Saleh AS dan pengikutnya yang beriman segera meninggalkan Kaum Tsamud sebelum azab Allah SWT menimpa. Sementara itu, Kaum Tsamud yang kufur justru merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Saleh AS.

Hingga akhirnya, azab Allah SWT pun datang dalam bentuk gempa bumi dahsyat dan hujan batu yang menimpa mereka.

Kisah Nabi Saleh AS dan Kaum Tsamud menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia tentang pentingnya keteguhan iman, kesyukuran atas nikmat Allah SWT, dan bahaya kesombongan dan ketamakan.

Kita diingatkan bahwa kekayaan dan kemewahan duniawi tidaklah kekal, dan hanya iman dan ketaatan kepada Allah SWT yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat.***

Sumber Foto: Pexels/Frans van Heerden