JENDELAISLAM.ID – Pesantren Al-Hidayah 2 Selo, Grobogan, Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Santri 2024 pada Selasa (22/10/2024) dengan acara shalawatan bersama dan pengajian umum. Acara yang diadakan di halaman pesantren ini dihadiri oleh sekitar 1.300 santri dan masyarakat setempat.
Pimpinan Pesantren Al-Hidayah 2 Selo, Muhammad Fahrur Rozi, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para santri terdahulu sekaligus melanjutkan jejak langkah mereka.
Fahrur mengutip pesan dari KH Imron Rosyadi, Pengasuh Pesantren Al-Hidayah 2 Selo, bahwa santri di era modern tidak hanya dituntut pandai dalam ilmu agama, tetapi juga harus mampu menguasai bidang lain, termasuk teknologi.
Santri Mandiri dan Beradaptasi dengan Teknologi
Fahrur menyampaikan pesan KH Imron Rosyadi bahwa santri harus mampu mandiri dalam berbagai hal, termasuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri saat di pondok.
Selain itu, santri yang sukses di berbagai bidang seperti perdagangan, pendidikan, atau politik, harus tetap mempertahankan identitas dan akhlakul karimah yang dipelajari selama di pesantren.
Dalam rangkaian acara Hari Santri tersebut, dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan tahlil, shalawatan bersama, dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Macrhus Zaidi AH, Pengasuh Pesantren Matholi’ul Anwar Selo.
Kreativitas Santri Didorong Hadapi Dinamika Zaman
Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Grobogan, Khoer, mengapresiasi kegiatan yang diadakan di Desa Selo. Ia menilai kegiatan seperti shalawatan dapat menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah, namun ia juga menekankan pentingnya santri untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan zaman.
“Santri ke depan diharapkan tidak hanya mengadakan shalawatan, tetapi juga menggelar kegiatan yang bisa menumbuhkan kreativitas dan menguatkan solidaritas antarpondok,” ujar Khoer.
Kegiatan Hari Santri 2024 ini dihadiri oleh para pengasuh pesantren se-Desa Selo, perangkat pemerintahan, serta tokoh agama seperti Camat Tawangharjo dan Habib Ali Ikhwan dari Kenteng Toroh.***
Sumber Teks & Foto: NU Online
