Keberhasilan Program Keluarga Maslahat GKMNU Didorong oleh Partisipasi Aktif Masyarakat

Menag saat acara Rakernas GKMNU, Jakart (9/8/2024) Menag saat acara Rakernas GKMNU, Jakart (9/8/2024)

JENDELAISLAM.ID – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, mengapresiasi keberhasilan program-program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang bekerja sama dengan Kemenag RI. Ia menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

“Keberhasilan GKMNU ini tentu melibatkan semua pihak, baik dari PBNU, Muslimat, Ansor, IPNU, IPPNU, maupun Kemenag yang menjadi tulang punggung gerakan ini. Bahkan, di beberapa daerah, masyarakat desalah yang berperan aktif. Dengan keterbatasan anggaran, program ini tetap berjalan baik karena partisipasi aktif dari masyarakat,” ungkap Menag dalam Rakernas GKMNU di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Menag juga menegaskan bahwa GKMNU adalah inisiatif strategis yang bertujuan membawa perubahan positif di masyarakat, terutama di desa-desa.

Gerakan ini dirancang untuk menciptakan keluarga yang maslahat, yang memberikan manfaat tidak hanya bagi anggota keluarganya sendiri tetapi juga untuk masyarakat luas.

Ia mengungkapkan bahwa GKMNU telah mulai bekerja sejak tahun 2022, meskipun masih terbatas di beberapa provinsi dalam hal pengelolaan, pengorganisasian, dan pengimplementasian program.

Menag berencana untuk memperluas cakupan GKMNU agar lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat program ini.

“Kami sudah memulai sejak 2022, meski ada jeda waktu tertentu. GKMNU telah diluncurkan di beberapa provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Banten, Jawa Barat, dan Lampung. Setelah Rakernas ini, kami akan melanjutkan di Sumut, Kalsel, NTB, dan Sulsel,” tambahnya.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menjelaskan bahwa GKMNU adalah gagasan paradigmatik yang diintegrasikan ke dalam kerja organisasi. Ia berharap gerakan ini akan terus berkembang dan menandai kehadiran NU di tengah masyarakat.

Gus Yahya juga berharap kerja sama GKMNU dapat diperluas, tidak hanya dengan Kemenag tetapi juga dengan berbagai instansi lainnya, bahkan hingga ke tingkat internasional, mengingat ini adalah agenda strategis.***

Sumber Teks & Foto: Kemenag