JENDELAISLAM.ID – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar Kompetisi Santripreneur BAZNAS 2024 Sektor Agrobisnis. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada para santri di Indonesia dalam mengembangkan potensi wirausaha di bidang pertanian, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dalam hal ini, BAZNAS RI akan bekerja sama dengan Koperasi Konsumen Pondok Pesantren (Kopontren) al-Ittifaq.
Pernyataan tersebut muncul dalam Konferensi Pers Kompetisi Santripreneur BAZNAS 2024 Sektor Agrobisnis di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Hadir dalam konferensi tersebut, Ketua BAZNAS RI (Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA), Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan (Saidah Sakwan MA), serta CEO al-Ittifaq (Setia Irawan).
Dalam sambutannya, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, berharap program ini dapat menjadi trend center. Dan program ini menjadi kegiatan pesantren dalam rangka meningkatkan pemberdayaan ekonomi santri khususnya.
“Tren adalah bagian dari perubahan, dan pemberdayaan ekonomi santri merupakan tonggak utama dalam menghadapi perubahan zaman,” ucapnya.
Dengan kolaborasi ini, lanjut Ketua BAZNAS RI, program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para peserta dan berdampak positif bagi perkembangan sektor pertanian Indonesia.
Sementara itu, Saidah Sakwan MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, menjelaskan tahapan pelaksanaan program Santripreneur BAZNAS 2024 Sektor Agrobisnis.
“Pertama, tahap sosialisasi dan rekrutmen melalu online dan offline. Kemudian, seleksi dan pelatihan dasar. Peserta terbaik akan mengikuti tahap audisi, dan 100 proposal bisnis akan mendapat penilaian. Setelah itu, para peserta akan mengikuti camp program untuk pelatihan praktis. Pada grand final, mereka akan mempresentasikan proposal bisnis di hadapan panel juri. Lantas, mereka akan mendapat pelatihan untuk meningkatkan peluang keberhasilan mereka,” beber Saidah.
“Supaya para santri dapat melakukan pemberdayaan terhadap dirinya, keluarganya, serta lingkungannya. Jadi, yang kita pilih prioritasnya adalah fakir miskin (fuqara wal masakin). Demikianlah tujuan dari program ini,” imbuh Saidah.
Sementara Setia Irawan, CEO al-Ittifaq, menyambut baik program ini dan pihaknya antusias bekerja sama dengan BAZNAS dalam Program Santripreneur Agribisnis.
“Dengan dukungan BAZNAS, kami yakin Program Santripreneur Agribisnis bisa berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan kewirausahaan di sektor pertanian,” ucapnya.
Program Santripreneur Sektor Agrobisnis 2024 merupakan rangkaian kegiatan kompetisi bisnis di bidang agrobisnis bagi santri tingkat akhir dan lulusan pesantren yang bergerak di bidang agrobisnis.
Program Kompetisi Santripreneur Agropreneur dirancang untuk memberikan kesempatan bagi warga negara Indonesia berusia 17-35 tahun, khususnya kalangan mustahik (dengan pendapatan rumah tangga antara 2,8 – 4,8 juta) yang sedang menempuh pendidikan di pesantren, untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian.***
Sumber Teks & Foto: BAZNAS
