Kenapa Memakan dan Meminum Terlarang Saat Ramadhan?

JENDELAISLAM.ID – Memang betul, dalam puasa, kita tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman pada siang hari Ramadhan. Tapi, Nabi SAW juga menyatakan, “Bukanlah puasa dari sekadar menahan makan dan minum, tapi puasa yang sesungguhnya adalah menahan dari laghwu (perkataan/perbuatan sia-sia) dan rafats (kotor)” (HR. Ibn Khuzaimah).

Hadits di atas mengisyaratkan, puasa bermakna lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga.

Berpuasa, Fisik Lebih Sehat

Ada orang yang mengatakan, lebih baik tidak berpuasa karena badan berada dalam kondisi paling fit. Bisa makan dan minum untuk memasok kebutuhan energi bagi aktivitas sehari-hari, kapan pun diperlukan.   

Akan tetapi orang yang tahu benar tentang puasa, maka bisa mengatakan bahwa puasa lebih baik daripada tidak, sesuai dengan QS. al-Baqarah: 184. Selain itu, Rasulullah SAW menegaskan, “Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Tabrani).  

Banyak ilmuwan yang membuktikan di balik perintah berpuasa ada hikmah bagi kesehatan, baik jasmani, rohani, dan sosial. Ini sesuai definisi sehat WHO (World Health Organization) bahwa yang dimaksudkan sehat ialah kondisi baik secara jasmani, rohani dan sosial.

Berpuasa memberikan manfaat luar biasa bagi fisik. Menurut penelitian, aktivitas puasa justru dapat membuang racun di dalam tubuh (detoksifikasi), meremajakan sel-sel (rejuvenasi) hingga menyeimbangkan kembali sistem kesehatan (stabilisasi). Dengan berpuasa, orang-orang yang berbadan gemuk maupun kurus justru lebih sehat.

Orang yang berpuasa tak perlu khawatir akan jatuh sakit karena dalam tubuh manusia memiliki mekanisme alamiah untuk mempertahankan dirinya dari kondisi-kondisi yang tak diinginkan agar tetap dalam kondisi normal. Mekanisme alamiah ini disebut sebagai hemeostatis.

Dalam keadaan puasa, selama + 14 jam, tubuh tidak mendapatkan suplai makanan, akan tetapi tubuh tetap bertahan. Ini disebabkan tubuh masih memiliki cadangan energi dalam bentuk lemak yang berasal dari karbohidrat yang disimpan dalam bentuk glikogen. Cadangan energi ini mampu bertahan sampai 25 jam. 

Dengan berpuasa berarti memberikan kesempatan interval bagi kerja organ tubuh, seperti: lambung, ginjal, liver. Sebab selama masa itu, tubuh tidak menerima makanan dan minuman, sehingga menimbulkan efek berupa rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan tubuh, dan organ tubuh. Efek ini akan menghasilkan, memulihkan dan meningkatkan fungsi organ sesuai dengan fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi tajam dan sebagainya.

Terapi Berbagai Penyakit

Di samping fisik sehat, puasa juga memiliki efek terhadap penyembuhan penyakit. Penelitian ini dilakukan di Jepang, Korea, Perancis, China, Taiwan dan Amerika Serikat. Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan dengan puasa adalah penyakit yang diakibatkan karena terlalu banyak mengkonsumsi zat gizi; karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Seperti penyakit diabetes mellitus (kencing manis). Bila kita mengkonsumsi karbohidrat berlebihan dalam waktu lama, akan mengakibatkan terjadinya penumpukan gula dalam darah dan ini akan mengakibatkan timbulnya penyakit kencing manis.

Kelebihan gula di dalam darah juga dapat menimbulkan obesitas. Dengan berpuasa, maka dapat mencegah penyakit kencing manis dan obesitas karena puasa mengontrol konsumsi gula berlebih.

Bila kita makan terlalu banyak, terutama lemak, akan mengakibatkan kelebihan lemak yang akan disimpan di dalam jaringan.  Kelebihan lemak di dalam darah tersebut akan tertimbun di pembuluh darah dan mengakibatkan pengerasan pembuluh darah. Ini membahayakan bagi organ-organ yang mendapatkan aliran darah dari pembuluh darah yang telah menyempit.   

Dalam konteks inilah, orang yang menjalankan puasa dengan benar, maka kelebihan lemak tersebut akan dibakar sebagai cadangan energi sehingga lemak tersebut akan berkurang bahkan bisa hilang sama sekali. 

Manfaat lain, puasa dapat menyembuhkan penyakit gout. Penyakit ini diakibatkan oleh tubuh yang kebanyakan protein. Protein tersebut yang diurai dan tidak dipakai sehingga menumpuk di sendi-sendi tubuh manusia. Akibatnya sendi-sendi bengkak dan menimbulkan rasa nyeri. Dengan berpuasa, penumpukan protein tersebut akan hilang bila belum terlalu parah.

Agar puasa memberikan dampak kesehatan yang maksimal, Nabi SAW menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur. Yang penting, tidak memasukkan asupan berlebihan.

Inilah hikmah larangan memakan dan meminum di siang hari bulan Ramadhan yang bisa kita jadikan pelajaran. Justru dengan berpuasa dapat menetralisir kesehatan kita asalkan saat berbuka atau sahur dengan sewajarnya.***

Sumber Foto: Unsplash/Zac Durant