Jangan Biarkan Limbah Kurban Mencemari Lingkungan, Ikuti Langkah Mudah Ini

JENDELAISLAM.ID – Umat Islam seluruh dunia akan merayakan Idul Adha  atau hari raya kurban. Hari yang istimewa dan penuh makna. Ini adalah momentum umat Islam melaksanakan ibadah kurban.

Sebagai sebuah ibadah, setiap proses kurban harus dilakukan dan dipersiapkan dengan baik, termasuk tata cara pengelolaan limbahnya.

Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr. drh. Hadri Latif dalam keterangan tertulisnya pada Ahad (16/06/2024), menjelaskan tata cara pengelolaan limbah kurban bagi panitia kurban agar tidak mencemari lingkungan.

Menurut Hadri, penyelenggaraan kurban idealnya dilakukan di rumah potong hewan (RPH) karena semua fasilitas sudah tersedia, termasuk pengolahan limbahnya. Namun, kurban bisa saja dilakukan di luar RPH asal memperhatikan beberapa hal berikut.

Pertama, pastikan pelaksanaan kurban mulai dari fasilitas hingga orang-orang yang terlibat.

Kedua, persiapkan tempat penyembelihan hewan kurban, minimal semi permanen.

Ketiga, perhatikan kapasitas pemotongan dan pengelolaan limbahnya seperti apa dari jauh-jauh hari agar saat hari-H sudah siap.

Keempat, tangani dengan baik, darah yang dihasilkan dari proses penyembelihan. Persiapkan tempat dengan baik, seperti septic tank. Darah dialirkan ke tempat tertutup, bukan tempat terbuka seperti selokan atau sungai.

Kelima, pisahkan tempat penyembelihan dan pengelolaan limbah. Jika panitia kurban tidak menyiapkan septic tank, setidaknya darah dibuang ke tanah dengan lubang berdiameter 50 cm dan kedalaman 50 cm apabila hewan kurbannya sedikit. Akan tetapi bila hewan kurban cukup banyak, panitia bisa menyiapkan dengan kedalaman lubang 1 m.

“Lubang kemudian ditutup dan diberi disinfektan di permukaan dan semua area terkait dengan penyelenggaraan pemotongan, termasuk tempat penanganan dagingnya agar tidak menjadi sumber penularan. Sebab, darah merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme,” kata Hadri.

Keenam, jangan menyembelih di area sekolah (TK atau SD) yang menjadi arena bermain anak-anak yang sulit dilakukan pembersihan dan disinfeksi.

Dr. Hadri berpesan untuk menyambut hari raya kurban dengan suka cita. Namun, bukan berarti menganggap sepele dan tidak mempersiapkannya dengan baik. Panitia kurban, harus mempersiapkan semuanya dengan cermat mengingat tanggung jawab yang besar.

Sumber Teks: Republika & Foto: Unsplash/Afnizar Nur Ghifari