Menteri Agama Luncurkan Program Strategis untuk Masyarakat Katolik di Wilayah 3T

Menag serahkan Bantuan Pendidikan dan Keagamaan untuk umat Katolik. (Foto: Isykariman) Menag serahkan Bantuan Pendidikan dan Keagamaan untuk umat Katolik. (Foto: Isykariman)

JENDELAISLAM.ID – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan “Program Strategis Menteri Agama bagi Masyarakat Katolik di Wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T)” di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Menag Yaqut menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen memastikan semua umat beragama memiliki kesempatan untuk beribadah sesuai dengan keyakinan mereka.

“Kami akan terus berupaya memastikan semua warga negara, apapun agamanya, memiliki kesempatan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dalam acara tersebut, Kementerian Agama bersama KWI dan Kementerian Sosial secara simbolis menyerahkan sejumlah bantuan untuk pendidikan dan keagamaan Katolik di wilayah 3T.

Dirjen Bimas Katolik Suparman menyatakan bahwa bantuan tersebut meliputi penyerahan sepeda motor untuk penyuluh agama Katolik di wilayah 3T.

Selain itu, diserahkan juga 118 Alkitab braille untuk 37 keuskupan, serta 770 eksemplar Alkitab bergambar untuk anak-anak di 54 taman seminari, panti asuhan, dan wilayah 3T.

“Ada juga bantuan pembangunan empat rumah ibadah senilai total 2,5 miliar rupiah, tiga IMB gereja, serta tanah seluas 10 hektar dari Bupati Nagakeo dan Bupati Nias untuk pembangunan sekolah agama Katolik terpadu. Selain itu, perluasan asrama dari Keuskupan Agung Medan juga termasuk dalam bantuan ini,” jelas Suparman.

Ia melanjutkan, “Selain itu, diserahkan pula dokumen keputusan Menteri Agama untuk LP3KN, izin pendirian SMA Katolik di Purwokerto dan Toraja, serta peluncuran tujuh layanan online untuk umat Katolik yang sudah bisa diakses melalui aplikasi Pusaka Kemenag.”

Ketua Presidium KWI Antonius Subianto Bunjamin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Agama atas berbagai bantuan yang diberikan kepada umat Katolik, terutama di wilayah 3T.

“Ini menunjukkan perhatian Kementerian Agama Republik Indonesia terhadap pelayanan bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Terima kasih kepada pemerintah atas perhatian kepada umat Katolik di wilayah 3T,” ungkap Antonius.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas berbagai inovasi Kementerian Agama, termasuk pembuatan aplikasi yang memfasilitasi pelayanan Bimas Katolik untuk kaum marginal.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Inspektorat Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dan Dirjen Bimas Buddha Supriyadi.***

Sumber Teks & Foto: Kemenag