Warga Gaza Palestina Rayakan Idul Fitri 1445 H di Tengah Nestapa

JENDELAISLAM.ID – Warga Gaza Palestina tahun 2024 ini merayakan Idul Fitri 1445 dalam kondisi serba menderita. Kehancuran infrastruktur dan duka nestapa akibat serangan yang dilakukan oleh Israel per 7 Oktober 2024.

Banyak orang kehilangan anak-anak, saudara, dan rumah. Idul Fitri seharusnya adalah momentum bagi mereka untuk berbahagia berkumpul bersama keluarga. Namun sejak perang antara Israel dan Hamas, mereka hanya merayakan Idul Fitri di tengah pengungsian massal warga Gaza, dengan fasilitas terbatas, kelaparan, dan sulitnya bantuan kemanusiaan yang masuk karena blokade Israel.

“Kegembiraan Idul Fitri telah hilang,” kata Naeema al-Dah, seorang ibu yang kehilangan dua dari tujuh anaknya, akibat serangan Israel. Ia berlindung di tenda bersama suami dan anggota keluarga lainnya.

Bahkan Idul Fitri kali ini, fokus mereka bukan perayaan, tetapi pada korban yang selamat dari serangan udara Israel, penembakan, tuna wisma, krisis kemanusiaan, dan serangan darat yang akan terjadi di Rafah, di mana ribuan warga Palestina berlindung.

Iman Al-Dah anak perempuan Naeema Al-Dah mengatakan, “Kami belum terbiasa dengan kehidupan ini dan tidak akan terbiasa, kami hanya berusaha. Idul Fitri datang tanpa ada baju baru dan tidak ada uang yang diberikan untuk anak-anak ketika Idul Fitri, juga tidak ada kegembiraan. Mereka yang kehilangan sanak keluarga dan rumahnya hancur, merasakan bahwa Idul Fitri ini bukan kegembiraan. Kami sudah terbiasa dengan ini sekarang.”

Idul Fitri yang jauh dari rasa suka cita juga dihadapi orang-orang Palestina di Kamp Pengungsi Jabaliya di Gaza utara.

Seorang warga Palestina lain Umm Youseff, di Jabaliya mengatakan, “Israel menghancurkan semua yang membuat anak-anak kami bahagia. Anak saya meminta saya untuk membawanya ke taman hiburan, tapi taman hiburan itu sudah tidak ada lagi. Sampai-sampai mereka menghancurkan semua yang membuat mereka gembira. Alhamdulillah! Tetapi kami akan kembali bahagia, meski (saat ini) menderita, sedih, dan kehilangan.”

Hingga saat ini, Israel juga tidak mengendurkan serangan. Bahkan mengatakan akan terus melancarkan tekanan militer sampai mereka menghancurkan Hamas.

Menurut penghitungan Israel, serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.200 orang. Adapun menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan militer Israel terhadap Gaza menewaskan puluhan ribu orang. Konflik ini membuat hampir seluruh 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi dan memunculkan tuduhan genosida yang dibantah Israel.***

Sumber Teks: Voaindonesia & Foto: Pixabay/Save_Palestine