JENDELAISLAM.ID – Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mendorong program kedaulatan pangan lokal guna mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan.
“Program kedaulatan pangan ini dirancang untuk menyikapi kesulitan pangan lokal. Kita memulai dengan konsep pertanian terintegrasi, dimana berbagai elemen, seperti: tanaman biji-bijian (padi, kacang, jagung) disinergikan dengan peternakan kambing dan perikanan dalam satu lokasi,” kata Dra. Delmenita, pengurus KPEU MUI, pada Selasa (19/11/2024).
Sebelumnya, MUI telah melakukan uji coba model pertanian terintegrasi di Cikampek dan Banten. Tujuan program ini adalah untuk menciptakan sistem pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk organik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Program ini dirancang pada 2019. Namun, tantangan utamanya adalah membangun model yang dapat diadopsi secara luas oleh masyarakat.
“Kami mulai dengan demplot (demonstration plot), sebagai contoh model pertanian terintegrasi yang dapat diterapkan secara lebih besar di masa depan,” katanya.
Ke depan, KPEU dan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) MUI berencana mengadakan workshop untuk memperluas pemahaman masyarakat terkait pentingnya integrasi pertanian dan peternakan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
MUI optimistis bahwa program kedaulatan pangan terintegrasi dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan pangan nasional. Sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha diharapkan dapat mempercepat realisasi visi ini demi kemandirian pangan nasional.***
Sumber: MUI
