JENDELAISLAM.ID – Berbohong adalah tindakan yang dilarang dalam Islam karena dianggap sebagai perbuatan tercela. Ajaran Islam mengajarkan bahwa berbohong merupakan salah satu ciri orang munafik.
Namun, dalam kondisi tertentu, berbohong bisa menjadi tidak berdosa, terutama saat berhadapan dengan orang fasik atau dalam situasi darurat.
KH Ahmad Bahaudin Nursalim, yang dikenal sebagai Gus Baha, menjelaskan hal ini dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @ngajiGusBaha.
Dalam ceramah tersebut, Gus Baha membahas situasi di mana berbohong diperbolehkan, seperti ketika seorang Muslim perlu berbohong untuk mencegah kejahatan seperti pembunuhan atau perampokan.
Gus Baha memberikan contoh di mana seseorang ditanya oleh pelaku kejahatan tentang keberadaan target kejahatan mereka. Dalam situasi seperti ini, menurut Gus Baha, seorang Muslim wajib berbohong untuk mencegah terjadinya kejahatan. Kejujuran dalam kondisi tersebut justru bisa mengakibatkan kejahatan seperti pembunuhan atau pemerkosaan.
“Dalam keadaan di mana seseorang berniat melakukan kejahatan, seperti pemerkosaan atau perampokan, dan kita mengetahui informasi yang dapat mencegah kejahatan tersebut, kita harus berbohong untuk melindungi korban,” ujar Gus Baha dalam ceramahnya.
Namun, Gus Baha menekankan bahwa Islam tidak menghalalkan berbohong secara umum. Kebolehan berbohong dalam konteks ini adalah pengecualian yang bertujuan untuk menghindari dosa yang lebih besar, yaitu membantu orang yang zalim. Menurutnya, menunjukkan tempat seseorang yang akan dirampok kepada perampok sama saja dengan membantu kezaliman.
“Islam melarang membantu orang yang zalim. Oleh karena itu, memberikan informasi kepada penjahat yang akan merugikan orang lain merupakan perbuatan yang diharamkan,” jelas Gus Baha.
Ia menekankan bahwa umat Islam harus memahami konteks di balik tindakan tersebut. Keputusan untuk berbohong dalam situasi ini bukanlah untuk membenarkan perbuatan buruk, melainkan sebagai tindakan preventif untuk mencegah kezaliman dan menjaga keselamatan jiwa seseorang.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa meskipun ada kondisi di mana berbohong diperbolehkan, umat Islam tetap harus menjauhi kebohongan dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran adalah salah satu nilai utama dalam Islam yang harus dijaga oleh setiap Muslim.
“Kejujuran tetap merupakan prinsip utama dalam Islam. Namun, dalam keadaan darurat dan untuk melindungi nyawa seseorang, berbohong bisa menjadi tindakan yang dibenarkan,” tambahnya.
Gus Baha mengajak umat Islam untuk selalu mempertimbangkan manfaat dan kerugian dalam setiap tindakan. Ia menekankan bahwa niat baik dan keikhlasan dalam menjalankan ajaran agama adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang benar menurut Islam.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa setiap tindakan yang diambil dalam situasi darurat harus tetap didasarkan pada prinsip-prinsip syariat dan tidak boleh dijadikan pembenaran untuk perilaku yang tidak etis.
Dengan demikian, pemahaman yang benar tentang kapan dan dalam kondisi apa berbohong diperbolehkan adalah penting bagi setiap Muslim.***
Sumber: YouTube @ngajiGusBaha
