JENDELAISLAM.ID – Pendidikan yang humanis terhadap anak agar mencintai al-Qur’an memang perlu makin ditumbuhkan. Sehingga anak didik dapat belajar dengan baik, tidak merasa terbebani, dan tumbuh rasa cinta terhadap al-Qur’an.
Menyadari pentingnya hal itu, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyelenggarakan pelatihan bagi para pendidik al-Qur’an tingkat nasional. Pelatihan berlangsung di Bogor, 26 – 28 Juni 2024.
Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan bahwa pelatihan ini untuk menjawab tantangan banyak umat Islam yang belum mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Menurut Waryono, pelatihan ini untuk menyiapkan kompetensi para pendidik al-Qur’an di level provinsi.
Plt. Kasubdit Pendidikan al-Qur’an, Anis Masykhur, pun menyatakan hal yang sama. Menurutnya, pelatihan ini untuk meningkatkan distribusi pengajar pendidikan al-Qur’an secara masif di Indonesia.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa program Pelatihan Nasional Guru Pendidikan al-Qur’an merupakan ikhtiar Kementerian Agama (Kemenag) dalam meningkatkan sekaligus memeratakan kompetensi pengajaran dan pendidikan al-Qur’an yang humanis di masing-masing daerah.
“Anak didik yang merasakan pendidikan humanis tidak akan merasa terbebani dalam mencintai belajar baca-tulis al-Qur’an,” tambahnya.
Program “Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan al Qur’an” ini diikuti 44 peserta dari beberapa provinsi di Indonesia, mencakup wilayah Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Kalimantan.
Hadir sebagai narasumber yang memberikan materi dan melakukan uji kompetensi pada pelatihan ini adalah Maolidah, M. Psi (Psikolog UIN Jakarta), Drs. H Saefudin Zuhri, MA (Ahli Manajemen Pendidikan al-Qur’an), Drs. H. Sofyan Sarbini (Pengurus FKPQ), Dr. H. Umar Djaeni, M. Pd. (Ahli Kurikulum Pendidilan al-Qur’an), Drs. Kholid (Praktisi al-Qur’an Metode Qitadah), Drs. H. Sofyan Hadi (Praktisi Tilawah al-Quran), dan Nur Kholis, S. Ag (Praktisi Kitabah al-Qur’an).***
Sumber Teks & Foto: Kemenag
