JENDELAISLAM.ID – Haruskah pembebasan empat sandera warga Israel yang ditawan di Gaza perlu dibayar dengan ratusan nyawa warga Palestina?
Kalimat ini rasanya tidak bisa dimengerti oleh manusia waras. Bagaimana tidak, nyawa manusia seakan tidak berharga dimata Israel, bisa begitu saja dilenyapkan karena egoisme, keserakahan, dan keserakahan Israel.
Belum lama ini, operasi pembebasan sandera oleh militer Israel di Kamp Nuseirat Tengah Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 274 warga Gaza.
Tak pelak, pembantaian berkedok pembebasan sandera ini, mengundang kemarahan dunia.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, di antara 274 orang syuhada akibat serangan Israel, setidaknya, 64 anak-anak, 57 wanita, dan 37 orang lanjut usia. Sementara, 798 warga Palestina lainnya terluka.
Israel mengklaim, mereka berhasil membebaskan empat sandera. Sebaliknya, Hamas juga menyatakan empat sandera lainnya termasuk seorang warga AS jadi korban jiwa dalam serangan tersebut.
Para saksi mata mengatakan serangan Israel yang mematikan di kamp Nuseirat diikuti oleh serangan udara besar-besaran serta tembakan drone dan tank.
Suasana benar-benar kacau setelah serangan mematikan tentara Israel. Rumah sakit setempat kewalahan merawat korban luka akibat serangan Israel di wilayah tersebut.
Turki menyebut operasi Israel berkedok pembebasan tawanan sebagai “serangan biadab”. Kementerian Luar Negeri di Ankara, Ahad (09/06/2024) menyatakan, serangan biadab Israel ini menambah daftar kejahatan perang baru yang dilakukannya di Gaza.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras pembantaian mengerikan di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza ini. Organisasi tersebut menyatakan bahwa agresi Israel ini adalah terorisme dan genosida negara yang berkelanjutan, yang secara terang-terangan melanggar hukum kemanusiaan internasional dan resolusi PBB yang relevan.
OKI menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan kejahatan perang Israel di Gaza dan memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina.***
Sumber Teks: Republika & Foto: Omer Faruk Yıldız
