JENDELAISLAM.ID – Pengadilan tinggi PBB sudah memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah Gaza selatan. Tapi sejauh ini, Israel masih melancarkan agresinya ke Palestina. Terang saja, ini menambah situasi kemanusiaan di Palestina makin buruk.
Tak ayal, gelombang dukungan untuk Palestina makin meluas di seantero dunia. Tak terkecuali di Indonesia.
Teranyar, ratusan massa dari berbagai kelompok sipil menggelar aksi solidaritas pro-Palestina bertajuk “All Eyes on Rafah” di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Aksi solidaritas untuk Palestina ini berlangsung pada Jumat (31/5/2024). Berbagai organisasi pemrakarsa aksi ini hadir, seperti: Koalisi Musisi untuk Gaza, KontraS, Perempuan Mahardhika, Yayasan LBH Indonesia, serta YAPPIKA-ActionAid.
Eka Annash yang tergabung dalam Koalisi Musisi untuk Gaza menekankan pentingnya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel. Selain itu, ia juga menyerukan agar para eksekutif Indonesia, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden Jokowi, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, mengambil langkah konkrit dalam menyikapi konflik ini.
Ia berharap konflik segera berakhir dan Palestina dapat kembali mendapatkan hak atas tanah airnya.
Sementara itu, Faiq Murtadho dari Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar Bogor, Jawa Barat menyuarakan bahwa aksi ini penting demi kebebasan dan kemerdekaan rakyat Palestina. Konflik yang terjadi di Palestina, menurutnya, adalah konflik kemanusiaan.
Karena itu, ia mengajak semua orang untuk konsisten melakukan tindakan kecil yang mendukung kemanusiaan di Palestina, seperti membuat status di media sosial yang menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
Dalam kesempatan yang sama, Mutiara Ika dari Perempuan Mahardhika, mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan dukungan terhadap Israel.
“Itulah yang menjadi kekuatan bagi Israel untuk melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina,” tegasnya.
Ia berharap solidaritas terhadap Palestina makin meluas dan menolak normalisasi pembantaian yang terjadi. Mutiara juga mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia harus lebih keras bersuara terkait isu ini.
“Pemerintah harus lebih keras lagi bersuara,” katanya.
Solidaritas seperti ini, imbuh Mutiara, harus terus bertumbuh agar dukungan terhadap Palestina semakin kuat dan mendesak perubahan nyata di tingkat internasional. Menurut Mutiara, pembantaian yang terjadi di Palestina ini di-back up oleh kekuatan yang sangat besar. Karena itu, gelombang aksi seperti ini harus terus-menerus digelorakan.***
Sumber Teks & Foto: NU Online
