JENDELAISLAM.ID – Sebanyak 644 Tenaga Pendukung Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mendapat materi pembekalan terkait teknis layanan haji. Bimbingan teknis (Bimtek) ini berlangsung di Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, pada 8 – 10 Mei 2024.
Hadir pada bimbingan teknis ini, Konjen RI di Jeddah (Yusron Bahauddin Ambary), Konsul Haji KJRI Jeddah (Nasrullah Jasam), para Kepala Bidang Layanan Haji, serta para Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Madinah, dan Makkah.
“Kalian yang hadir di sini adalah orang istimewa yang telah dipilih dari ribuan peserta. Saya berharap, kalian bersinergi, kompak menjalankan tugas, dan tidak egosentris,” pesan Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, di Jeddah, Rabu (8/5/2024) di hadapan 644 tenaga pendukung PPIH.
Sebagai tenaga pendukung, semua posisinya sama. Tidak ada guru besar, mahasiswa S3, mahasiswa S2, atau mukimin, semua adalah pelayan tamu Allah yang sama pentingnya, lanjut Hilman.
Hilman mengingatkan agar mereka meluruskan niat dan mematuhi peraturan dari pemerintah Arab Saudi. Sebab, tugas mereka adalah melayani tamu Allah.
“Tugas para tenaga pendukung PPIH adalah melayani tamu-tamu Allah. Jangan sibuk beribadah sendiri. Melayani tamu Allah merupakan bagian dari ibadah,” tandasnya.
Staf Teknis Haji, Nasrullah Jasam, menyampaikan bahwa 644 tenaga pendukung peserta Bimtek, terdiri atas unsur mukimin dan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Timur Tengah. Selama Bimtek, mereka mendapat pembekalan teknis terkait tugas operasional dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Materi berkaitan dengan tugas dan fungsi tenaga pendukung di kantor Daerah Kerja, baik Makkah, Madinah, maupun Bandara. Selain itu, ada tenaga pendukung yang akan melayani bagian transportasi, akomodasi, dan katering.
Dalam kesempatan itu, Konjen RI, Yusron Bahauddin Ambary, turut berbagi pengalamannya saat menjadi tenaga kerja musiman. Konjen Yusron berpesan kepada para petugas agar benar-benar meluruskan niat melayani jamaah.
“Anggaplah tamu Allah sebagai orang tua kita, sehingga kita bisa melayani dengan maksimal. Kalau nanti mendapat honor dari pekerjaan ini, itu bonus. Yang lebih penting lagi, kita punya kesempatan melayani tamu Allah,” katanya.***
Sumber Teks & Foto: Kemenag
