JENDELAISLAM.ID – Tradisi peusijuek yang dilakukan oleh jemaah haji dan petugas dari jajaran Kemenag Aceh Besar merupakan wujud dari adat dan tradisi yang masih dijaga dengan baik di Aceh.
Prosesi ini tidak hanya merupakan bentuk rasa syukur dan doa bagi sahibul hajat, tetapi juga memperkokoh silaturrahmi antara keluarga dan kerabat.
Tradisi peusijuek sendiri memiliki makna yang mendalam, dengan menggunakan simbol-simbol seperti beras padi, rumput hijau, air, dan on sinijuek. Simbol-simbol ini mengandung makna yang dalam, seperti sumber kehidupan, kesegaran, dan pemersatu.
Suasana haru dan isak tangis yang mewarnai prosesi peusijuek menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi para jemaah haji dan keluarga mereka. Ini juga mengingatkan akan pentingnya kesadaran akan panggilan haji sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Kakankemenag Aceh Besar, Saifuddin, menyampaikan pesan penting kepada para jemaah haji untuk fokus pada hal-hal yang substantif selama berhaji, seperti memperbaiki niat dan khusyu’ dalam menjalankan ibadah.
Hal ini menegaskan bahwa haji bukanlah sekadar ritual sosial atau pameran kesalihan, melainkan bentuk ketaatan yang mendalam kepada Allah SWT.
Selain itu, tema Haji Ramah Lansia yang diusung oleh pemerintah menekankan pentingnya solidaritas dan kepedulian sesama dalam menjalankan ibadah haji.
Pesan ini mengajak para jemaah untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama, terutama yang membutuhkan bantuan.
Dalam kesempatan tersebut, juga diselenggarakan acara halal bi halal yang bertujuan untuk memperkuat kebersamaan dan kekompakan di antara para ASN.
Saifuddin menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan integritas, serta menghindari praktik pungutan liar (pungli).
Secara keseluruhan, tradisi peusijuek ini mencerminkan nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan kepedulian yang sangat penting dalam masyarakat Aceh, serta menjadi momen yang memberikan inspirasi dan semangat bagi para jemaah haji dan petugas dalam menjalani ibadah haji mereka.***
Sumber Teks & Foto: Kemenag
