Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Harus Terus Berinovasi dan Berkompetisi

Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani hadiri Dies Natalis ke-56 UIN Bandung Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani hadiri Dies Natalis ke-56 UIN Bandung (Kemenag).

JENDELAISLAM.ID – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M. Ali Ramdhani, mendorong Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) untuk terus berinovasi dan berkompetisi di tengah dunia pendidikan tinggi yang semakin kompetitif. Menurutnya, PTKN tidak boleh terjebak dalam zona nyaman dan harus berani melakukan terobosan baru.

Ali Ramdhani menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada Dies Natalis ke-56 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, di Bandung, Selasa (23/4/2024). Dia mengatakan, PTKN memiliki sumber daya manusia yang kuat dan kompeten, sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai kemajuan.

Dia pun memberikan tiga pesan kepada PTKN agar terus maju dan kompetitif:

  1. Rancang dan Tetapkan Visi dan Misi yang Jelas dan Konkrit

Visi dan misi yang jelas akan menjadi panduan arah bagi PTKN dalam menjalankan berbagai aktivitasnya. Rektor memiliki peran penting dalam membangun visi dan misi yang jelas dan mentransformasikannya kepada seluruh sivitas akademika.

  1. Lakukan Terobosan-Terobosan yang Kreatif dan Berani

PTKN harus berani melakukan terobosan baru dan berpikir kreatif dalam menjalankan program-programnya. Lakukan benchmark ke berbagai perguruan tinggi dengan reputasi internasional dan duplikasi program-program inovatif yang menarik.

  1. Fokus pada Target

Setiap lapisan tingkatan di PTKN harus memiliki target yang jelas dan terukur. Lakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan pencapaian target. Rektor harus menjadi konduktor yang mengorkestrasi seluruh gerak dan program PTKN.

Target Khusus untuk UIN Sunan Gunung Djati

Kang Dhani memberikan target khusus kepada UIN Sunan Gunung Djati agar memperluas medan tandingnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. UIN Bandung harus bisa bersaing dengan Perguruan Tinggi Umum favorit dan bonafid di Indonesia, atau bahkan di wilayah regional Asia Tenggara maupun Asia.

Untuk mencapai target tersebut, UIN Bandung perlu memperhatikan dan memenuhi sejumlah indikator yang dijadikan sebagai basis penilaian QS World University Rankings. Ada sembilan indikator yang harus dipenuhi, yaitu:

– Academic reputation
– Employer reputation
– Faculty student ratio
– Citation per faculty
– International faculty ratio
– International students ratio
– International research network
– Employment outcomes
– Sustainability

Dengan memenuhi indikator-indikator tersebut, UIN Sunan Gunung Djati diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di kancah internasional dan menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia.***

Sumber Teks & Foto: Kemenag