Kisah Doa yang Diijabah: Ketika Kekeringan Melanda Madinah

JENDELAISLAM.ID – Pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid, Madinah dilanda kemarau panjang selama satu tahun. Hal ini menyebabkan krisis ekonomi dan paceklik yang hampir menghancurkan negeri tersebut.

Penduduk bersepakat untuk melakukan shalat Istisqa’ beberapa kali, namun hujan yang didambakan tak kunjung turun.

Suatu hari, para penduduk berkumpul dan berdoa bersama kepada Allah SWT.

Tiba-tiba, seorang laki-laki tua berpakaian sederhana dengan tiga orang putri cantik yang pemalu muncul di tengah kerumunan.

Laki-laki tersebut mempertanyakan alasan berkumpulnya para penduduk dan menjelaskan bahwa Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Melihat di mana pun hamba-Nya berada.

Kisah tentang laki-laki sholeh ini sampai ke telinga Khalifah Harun Ar-Rasyid, yang memerintahkan untuk mencarinya.

Laki-laki tua itu diundang menghadap Khalifah dan diminta untuk berdoa memohon hujan. Ia mensyaratkan agar seluruh rakyat Madinah bertaubat kepada Allah SWT.

Setelah shalat dua rakaat dan doa yang penuh kesungguhan, langit pun mendung dan turun hujan lebat.
Laki-laki tua itu menghilang secara misterius setelah hujan turun.

Khalifah Harun Ar-Rasyid memerintahkan untuk mencari kembali laki-laki tersebut, namun tidak berhasil. Khalifah berdoa memohon kepada Allah dengan perantara keutamaan orang-orang sholeh.

Kisah ini mengajarkan pentingnya doa dan ketaatan kepada Allah SWT, terutama di saat menghadapi kesulitan.

Doa orang sholeh memiliki keutamaan dan mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT merupakan langkah awal untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

Kisah ini berasal dari buku “101 Cerita Penegak Iman Peluhur Budi” karya KH. Moch. Djamaluddin Ahmad.***