JENDELAISLAM.ID – Roni Adi Wijaya adalah contoh nyata bagaimana Islam dan ilmu pengetahuan tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
Dengan kesantriannya sebagai pondasi, Roni berhasil menembus batas antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, khususnya dalam bidang kimia dan energi terbarukan.
Pendekatannya yang holistik terhadap pendidikan mencerminkan pemahaman yang dalam akan pentingnya integrasi antara agama dan sains.
Kritik yang sering muncul terhadap penekanan terlalu berat pada pendidikan agama di kalangan santri seakan dijawab oleh Roni melalui prestasinya dan pandangannya yang inklusif terhadap ilmu pengetahuan umum.
“Mereka bilang gak usah sekolah umum, tapi mereka pakai mobil yang bensinnya itu dihasilkan dari orang-orang yang bersekolah di bidang petroleum yang notabene bukan bidang agama,” katanya kepada NU Online di Tangerang Selatan, Banten, pada Selasa (23/4/2024).
Dia memperjuangkan gagasan bahwa keilmuan umum, termasuk ilmu sains, adalah sama pentingnya dengan ilmu agama, dan keduanya seharusnya diperjuangkan secara seimbang.
“Sains tanpa agama itu buta. Agama tanpa sains itu lumpuh,” ujarnya mengutip pernyataan Albert Einstein.
Upaya Roni dalam memanfaatkan energi terbarukan, terutama di Indonesia, menunjukkan kesadaran akan kebutuhan akan sumber energi yang berkelanjutan di masa depan.
Dengan fokusnya pada pengembangan teknologi untuk memanfaatkan sumber daya alam secara efisien, Roni menunjukkan dedikasinya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Prestasi Roni dalam kompetisi ilmiah, termasuk di tingkat internasional, serta kesempatannya untuk meneliti di luar negeri, menunjukkan bahwa tidak ada batasan bagi mereka yang memiliki tekad kuat dan semangat untuk belajar.
Rencananya untuk melanjutkan studi doktoralnya di Jepang dengan bantuan beasiswa menegaskan komitmennya terhadap pengembangan diri dan kontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Kisah Roni adalah inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin menggabungkan keyakinan agama mereka dengan pengejaran ilmu pengetahuan dan teknologi.***
Sumber Teks & Foto: NU Online & Dokumentasi Pribadi
