JENDELAISLAM.ID – Mukjizat Nabi Muhammad SAW itu berbeda dengan mukjizat yang dimiliki oleh nabi-nabi sebelumnya. Letak perbedaaan mukjizat Nabi Muhammad SAW pada al-ardhul basyariyah, sifat-sifat sebagaimana manusia biasa. Artinya, Nabi Muhammad SAW juga memiliki rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga, dan lain sebagainya.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan hal ini pada acara Haul ke-42 KH. Abdul Hamid Pasuruan seperti dikutip dari Youtube TV9 Nusantara, Senin (16/09/2024).
Gus Baha mengingatkan bahwa mukjizat nabi sebelumnya dahsyat-dahsyat. Ada Nabi yang memiliki mukjizat bisa komunikasi dengan hewan, bisa mengeluarkan unta dari batu, membelah lautan, dan lain sebagainya.
Beda dengan Nabi Muhammad SAW yang pernah yatim dan dirawat Allah. Pernah tidak jadi nabi, lalu diangkat.
“Agama ini akan enak, karena sesuai dengan keseharian kita, Rasulullah pernah ditanya, apa itu Islam, lalu dijawab yang memberikan makan. Ini penting disampaikan agar agama ini mudah,” imbuhnya.
Ulama asal Rembang ini menambahkan, orang kafir dulu pernah meminta mukjizat agar Allah turun dan menggandeng Nabi Muhammad, lalu mengumumkan bahwa ini nabi. Allah tidak menuruti, karena orang yang menolak Nabi Muhammad sebagai nabi adalah angkuh. Ketika ada mukjizat pun dia akan minta yang lain, tapi belum tentu beriman.
“Karena sebanyak apapun mukjizat nabi, jika secara sosial tidak cocok, maka tidak akan bisa diterima masyarakat. Jadi, lewat ngaji ini saya ingin menyampaikan, kamu yang ingin keramat tidak usah ingin aneh-aneh, biasa saja tapi masuk surga,” jelasnya.
Sumber: NU Online
