JENDELAISLAM.ID – Al-Qur’an adalah penyembuh (syifa’). Ia dapat mengatasi berbagai persoalan kejiwaan dan fisik. Hal ini dapat dicermati dalam QS. Yunus: 57, QS. al-Isra: 82, dan QS. Fussilat: 44.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Saad Ibrahim, menegaskan pentingnya al-Qur’an sebagai penyembuh bagi gangguan mental. Saad menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah fondasi kesehatan secara keseluruhan, pandangan ini sejalan dengan tokoh-tokoh Islam seperti Ibnu Sina. Berbeda dengan pandangan Aristoteles yang lebih menitikberatkan pada kesehatan fisik sebagai prasyarat kesehatan mental. Dalam Islam, kesehatan mental adalah kunci kesehatan tubuh.
“Ibnu Sina mengkritik pandangan Aristoteles. Yang betul ialah kesehatan mental menjadi dasar bagi kesehatan fisik. Jadi jiwanya terlebih dahulu yang mesti dibenahi,” beber Saad dalam acara “Kajian Subuh Mengaji” pada Ahad (15/09/2024).
Begitu hebatnya manfaat membaca al-Qur’an, lanjut Saad, sudah semestinya umat Islam membaca dan merenungkan al-Qur’an sebagai rutinitas harian. Akan lebih baik lagi, membaca al-Qur’an secara runtut, dengan memulai dari surat al-Fatihah hingga an-Nas. Dengan metode ini, umat Islam akan terdorong untuk menuntaskan bacaan hingga khatam.
“Kita harus membiasakan diri memiliki amalan harian dengan membaca dan menelaah al-Qur’an secara runtut. Insya Allah, dengan membaca secara teratur, kita akan mendapatkan manfaat yang lebih besar, termasuk penyembuhan bagi jiwa,” ucapnya.
Pembacaan al-Qur’an secara runut juga dapat bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan, sebagaimana dinyatakan dalam QS. asy-Syu’ara: 80, “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.”***
Sumber: Muhammadiyah Online
