JENDELAISLAM.ID – Pernahkan Anda mengalami susah tidur? Tentu sangat tidak nyaman bukan?
Bayangkan jika kebiasaan susah tidur ini berlarut-larut dalam jangka panjang, apa yang akan terjadi. Tersiksa bukan, mau tidur tetapi tidak bisa tidur padahal malam semakin larut, sementara esoknya harus bekerja.
Kondisi sulit tidur di kala mata kita mengantuk, inilah gejala insomnia, yakni gangguan siklus tidur.
Efeknya kita menjadi kurang istirahat, sehingga di pagi atau siang harinya saat sedang beraktivitas, justru kita mengantuk, sulit konsentrasi, kurang gairah dan tidak bugar. Dampak selanjutnya, susah tidur ini akan dapat menurunkan produktivitas kita.
Malahan menurut penelitian, efek insomnia bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
Sebuah penelitian di Taiwan menemukan bahwa insomnia bisa meningkatkan risiko stroke, terutama pada remaja dan anak muda. Hasil ini berasal dari pengamatan lebih dari 21 ribu orang yang mengalami insomnia dan 64 ribu orang yang tak mengalami insomnia. Semua partisipan sebelumnya tak pernah mengalami stroke.
Penelitian selama empat tahun itu mengatakan bahwa insomnia bisa meningkatkan risiko stroke pada seseorang sampai 54%.
Semakin parah insomnia seseorang, semakin tinggi juga risiko stroke yang akan menimpa.
Seperti dilansir oleh Jpnn.com, peneliti Ya-Wen Hsu dari Chia Nan University menekankan bahwa tingkat insomnia berpengaruh langsung terhadap risiko stroke. Dikatakan bahwa insomnia dan stroke bisa saling memengaruhi. Bisa jadi insomnia meningkatkan risiko stroke atau sebaliknya.
Doa dan Dzikir
Bersyukurlah kita yang mudah tidur di kala ingin segera beristirahat malam. Itulah satu kenikmatan yang tak terkira dari Yang Kuasa. Sebaliknya, kurang tidur, bisa berdampak kurang baik di pagi atau siang harinya.
Pasalnya, kebutuhan tidur itu hampir serupa dengan kebutuhan makan. Kurang makan, badan akan lemas dan kurang bertenaga.
Begitu pun bila kurang tidur, badan akan kurang bugar, kurang fit, atau bisa lemas sehingga efek selanjutnya akan memengaruhi kinerja kita saat waktunya bekerja.
Insomnia ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya: gaya hidup, kebiasaan buruk semacam begadang, psikologi (cemas, stress, depresi, dan sebagainya), bisa juga efek dari obat-obatan.
Terkait insomnia, ada sebuah riwayat menarik, yaitu ketika Zaid bin Tsabit menghadap Rasulullah SAW untuk mengadukan insomnia yang dideritanya. Lantas Nabi SAW memberinya sebuah doa, dan Zaid pun mengamalkannya. Hingga akhirnya ia sembuh.
Pengalaman Zaid bin Tsabit ini pernah pula dialami Mujtahidin, penulis buku Doa dan Terapi Khusus Bebas Insomnia & Gangguan Tidur. Nama terakhir ini pernah mengidap insomnia sekitar setahunan. Ia hanya bisa tidur menjelang pagi dini hari.
Semakin ia memaksa untuk tidur, semakin ia tersiksa. Akibatnya, di siang hari ia sering lemas, tidak bergairah bahkan jadi pelupa. Namun, menurut pengakuannya, setelah terapi dan doa, akhirnya ia sembuh.
Dalam bukunya tersebut, juga memuat testimoni orang-orang yang mengidap insomnia.
Di antaranya seorang karyawan yang selama 4 tahun sering susah tidur dan baru bisa tidur jam 4 pagi, namun akhirnya bisa sembuh tanpa obat. Pemicunya adalah stress berat.
Semula, ia coba mengatasi dengan menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas agar badan lelah hingga bisa tidur pulas, namun rupanya cara tersebut tidak mempan.
Sampai suatu ketika, saat susah tidur, ia melawannya dengan melakukan shalat malam dan membaca ayat-ayat al-Qur’an. Ternyata, dengan cara tersebut, hatinya menjadi tenang dan selanjutnya sembuh dari insomnia.
Dari cerita-cerita di atas, ternyata insomnia itu bisa sembuh dengan men-dawam-kan dzikir dan doa. Kekuatan dzikir jelas mampu menurunkan tensi tekanan hidup hingga akhirnya membuat hati lebih tenang, seperti firman-Nya, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram” (QS. ar-Ra’d: 28).
Tips Menghindari Insomnia
Banyak hal yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit susah tidur ini. Yang penting diperhatikan adalah:
1. Hindari tidur larut malam (begadang) kecuali jika ada keperluan seperti belajar atau mengerjakan hal-hal yang bermanfaat.
2. Buang kebiasaan buruk (seperti: merokok) serta jauhkan makanan minuman yang mengandung kafein beberapa jam sebelumnya. Karena kafein dapat meningkatkan kinerja otak dan bisa membuat Anda susah tidur.
3. Jaga pola makan dan gaya hidup sehat.
4. Atur ruangan/lingkungan sekondusif mungkin agar nantinya bisa tidur dengan nyaman.
5. Jauhkan hal-hal yang bisa mengganggu pikiran Anda, lalu cobalah menenangkan diri.
6. Bersihkan diri, berwudhu, dan lakukan sesuai sunnah Nabi SAW (seperti tidur miring ke kanan dan tidak tengkurap).
7. Berdoa dan berdzikir.
Ingat, antisipasi awal jauh lebih baik ketimbang membiarkan hal buruk ini terjadi dan berkelanjutan. Cegahlah sebelum hal yang lebih buruk dan lebih parah terjadi!***
Sumber Foto: Pexels/Cottonbro Studio
