JENDELAISLAM.ID – Setiap orang tentu ingin tubuhnya sehat dan bugar. Namun, lucunya seringkali orang abai pada pola makan yang sehat. Banyak orang makan sembarangan asal enak, nikmat, dan mengenyangkan.
Padahal tidak semua makanan yang enak itu baik bagi kesehatan. Kita harus cerdas memilih, mana yang benar-benar baik buat kebutuhan tubuh dan mana yang tidak. Salah mengonsumi makanan, bisa jadi malah mengundang penyakit yang membahayakan.
Menurut kesehatan, yang harus menjadi adalah porsi serta asupan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Porsi ini penting, sebab bila berlebih malah bisa menyebabkan obesitas. Kita tentu menyaksikan di sekeliling kita, begitu banyak orang yang doyan makan untuk menuruti syahwat perutnya, sehingga berat badannya sama sekali tidak ideal. Dan tubuh yang kegemukan sangat rentan terhadap munculnya beragam penyakit.
Terus apabila makanan yang kita konsumsi ternyata tidak berimbang, dalam artian makanan bergizi tidak terpenuhi sebegaimana mestinya, maka lambat laun bisa berpengaruh pada kinerja organ tubuh. Badan merasa tidak nyaman. Misalnya tidak beresnya saluran pencernaan karena pasokan air yang kurang atau serat yang minim.
Bagaimana pola makan yang sehat?
Jawabannya sederhana saja, yaitu makanan yang mengandung gizi berimbang. Semua unsur yang tubuh perlukan bisa tercukupi secara berimbang dan proporsional, yakni mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, sayur, susu, lauk dan serat.
Pola Hidup Sehat ala Nabi SAW
Di Barat, Dr. William Howard Hay, seorang dokter dan ilmuwan asal Amerika Serikat, mengenalkan metode food combining. Metode ini punya pengaruh pada kesehatan seseorang. Bahkan dengan menerapkan konsep food combining yang tepat, seseorang bisa terbebas dari penyakit berat, seperti: tekanan darah tinggi, ginjal kronis, dan pembengkakan jantung.
Banyak dokter di negara barat merekomendasikan konsep food combining kepada pasien mereka. Salah satunya, Dr. Stanley Bass yang mengungkapkan agar mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air (air, buah-buahan, dan sebagainya) terlebih dahulu, baru kemudian mengonsumsi jenis makanan yang lebih sedikit mengandung air.
Banyak orang yang meyakini bahwa food combining adalah jalan yang alami untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh terbebas dari penyakit. Food combining adalah pola makan yang mesti selaras dengan ritme sirkardian (mekanisme alamiah tubuh manusia). Khususnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
Dengan mempraktikkan metode ini, beban pencernaan akan lebih ringan, tubuh dapat menyerap nutrisi secara sempurna, racun dapat keluar dari tubuh, dan sisa energi untuk pencernaan dapat disalurkan bagi perbaikan organ tubuh lainnya.
Namun sebelum metode food combining mencuat ke permukaan, sejatinya cara ini sudah Rasulullah SAW praktikkan jauh-jauh hari. Kita tahu, Rasulullah SAW mengonsumsi hanya makanan tertentu pada waktu tertentu yang ternyata sesuai dengan siklus pencernaan.
Berdasarkan riwayat Aisyah, Nabi SAW tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika Nabi SAW sudah kenyang dengan roti, beliau tidak makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, dia tidak makan dengan roti.
Begitu juga bila Nabi SAW makan dengan sup daging, beliau tidak akan memakan makanan lain selain gandum dan sup daging. Beliau tidak memakan dua jenis makan panas atau dingin secara bersamaan.
Beliau juga tidak makan ikan dan daging bersamaan dan tidak langsung tidur setelah makan. Ikan dan daging merupakan sumber protein, sehingga Nabi SAW tidak menganjurkan untuk mengonsumsinya pada waktu bersamaan. Menurut pakar food combining memang kombinasi ikan dan daging kurang baik.
Keseimbangan makanan inilah yang dijaga oleh Nabi SAW sehingga membuat tubuhnya tetap prima di sepanjang waktu. Nabi SAW pernah bersabda, “Perut adalah tangki tubuh dan pembuluh darah pergi ke itu. Ketika perut sudah sehat, pembuluh darah dalam kondisi sehat, tapi ketika itu dalam kondisi yang buruk, mereka kembali sakit.”
Singkatnya, orang harus menjaga perutnya dan menahan diri dari makanan yang mungkin mencemari perut dengan berbagai penyakit. Maka dari itu, Nabi SAW menyarankan agar orang berhenti makan sebelum perutnya benar-benar penuh, yaitu berhenti makan ketika dorongan untuk makan lebih banyak masih ada.
Menurut Dheny Indra Praja, dalam Islamic Food Combining: Menu Sehat Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa food combining adalah makanan bergizi seperti disebutkan dalam QS. al-Maidah: 88.
Komposisinya terdiri dari daging (QS. an-Nahl: 5), yang tujuannya dapat menghindari penyakit hati, menguatkan otot, menguatkan otak dan menghindari anemia; ikan (QS. an-Nahl: 14) untuk memenuhi kebutuhan protein, minyak ikan sebagai sumber kalsium dan yodium; susu (an-Nahl: 66), yang menghasilkan susu, vitamin A dan B kompleks; buah-buahan dan madu (QS. an-Nahl: 67-68) serta sayur-sayuran (QS. al-Baqarah: 61).
Kesimpulannya, makan sehat, pola makan seimbang ditambah lagi dengan kebersihan sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar. Dengan mencontoh Nabi SAW, maka kesehatan yang prima sekaligus berat badan ideal, seperti yang kita inginkan, bakal terwujud. Ingin sehat, tirulah cara Nabi SAW.***
Sumber Foto: Pixabay/Ritae
